Disabilitas Ikut Gerak Jalan Agustusan
Ada yang berbeda dari lomba gerak jalan yang diselenggarakan Kecamatan Tampaksiring, serangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI, Selasa (15/8).
GIANYAR, NusaBali
Belasan penyandang disabilitas dari Yayasan Cahaya Mutiara, Tampaksiring, berkursi roda ikut berbaris di garis start Istana Tampaksiring untuk ikut gerak jalan.
Barisan rapi peserta gerak jalan kursi roda inipun menjadi perhatian. Mereka diberikan kesempatan pertama untuk jalan. “Ini pertama kali kami ikut gerak jalan,” ungkap Ketua Yayasan Cahaya Mutiara, I Ketut Budiarsa usai gerak jalan, kemarin.
Dijelaskan, regunya dengan 13 orang ini sudah berlatih gerak jalan sejak sepekan terakhir. “Ide untuk ikut ini muncul begitu saja, ketika kami sering melihat orang latihan gerak jalan. Kenapa kami tidak coba,” ungkapnya.
Atas kesepakatan, dibentuklah satu pasukan yang dipimpin oleh Wayan Sukarmen. Seperti gerak jalan pada umumnya, Danton (komandan peleton) Wayan Sukarmen membunyikan peluit sebagai komando. Dari atas kursi roda, para penyandang disabilitas ini menyanyikan beberapa lagu kebangsaan Indonesia.
Karena keterbatasan waktu, jarak yang ditempuh 4 kilometer. Karena beberapa jam kemudian, yayasan ini harus menerima kunjungan dari Jays Villas Umallas, Ubud. “Dari istana kami cuma sampai di Desa Sanding, Tampaksiring. Langsung buru-buru balik ke yayasan karena menerima kunjungan,” terangnya.
Keikutsertaannya dalam memeriahkan kemerdekaan ini tiada lain untuk membangkitkan spirit nasionalisme di kalangan penyandang disabilitas. “Walau kami terbatas. Tapi dalam jiwa kami ada spirit bela negara. Ini cara kami menunjukkan bahwa kami juga adalah putra bangsa. Negara ada di dada kami. Mudah-mudahan kami pun diakui oleh negara,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, 12 penyandang disabilitas akan mengikuti Bali Marathon. “Agendanya, 27 Agustus nanti. Kami sudah daftar 12 orang. Mudah-mudahan bisa juara seperti tahun lalu,” terangnya. *nvi
Barisan rapi peserta gerak jalan kursi roda inipun menjadi perhatian. Mereka diberikan kesempatan pertama untuk jalan. “Ini pertama kali kami ikut gerak jalan,” ungkap Ketua Yayasan Cahaya Mutiara, I Ketut Budiarsa usai gerak jalan, kemarin.
Dijelaskan, regunya dengan 13 orang ini sudah berlatih gerak jalan sejak sepekan terakhir. “Ide untuk ikut ini muncul begitu saja, ketika kami sering melihat orang latihan gerak jalan. Kenapa kami tidak coba,” ungkapnya.
Atas kesepakatan, dibentuklah satu pasukan yang dipimpin oleh Wayan Sukarmen. Seperti gerak jalan pada umumnya, Danton (komandan peleton) Wayan Sukarmen membunyikan peluit sebagai komando. Dari atas kursi roda, para penyandang disabilitas ini menyanyikan beberapa lagu kebangsaan Indonesia.
Karena keterbatasan waktu, jarak yang ditempuh 4 kilometer. Karena beberapa jam kemudian, yayasan ini harus menerima kunjungan dari Jays Villas Umallas, Ubud. “Dari istana kami cuma sampai di Desa Sanding, Tampaksiring. Langsung buru-buru balik ke yayasan karena menerima kunjungan,” terangnya.
Keikutsertaannya dalam memeriahkan kemerdekaan ini tiada lain untuk membangkitkan spirit nasionalisme di kalangan penyandang disabilitas. “Walau kami terbatas. Tapi dalam jiwa kami ada spirit bela negara. Ini cara kami menunjukkan bahwa kami juga adalah putra bangsa. Negara ada di dada kami. Mudah-mudahan kami pun diakui oleh negara,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, 12 penyandang disabilitas akan mengikuti Bali Marathon. “Agendanya, 27 Agustus nanti. Kami sudah daftar 12 orang. Mudah-mudahan bisa juara seperti tahun lalu,” terangnya. *nvi
Komentar