Guru Agama se-Kecamatan Selat Ikuti Penguatan Implementasi IKM
AMLAPURA, NusaBali - 36 guru Agama Hindu Tingkat SD se-Kecamatan Selat mengikuti workshop bidang pembinaan penguatan implementasi kurikulum merdeka (IKM). IKM merupakan kunci utama agar mampu mencapai semua tujuan pembelajaran yang profesional dan berkualitas, mesti Berakhlak.
Berakhlak merupakan akronim dari berorentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaktif dan kolaboratif. Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem I Wayan Serinada menegaskan hal itu saat memberikan materi workshop, di SDN 2 Duda Timur, Banjar Pesangkan Anyar, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, Kamis (22/8).
I Wayan Serinada menjabarkan, di bagian berorentasi pelayanan maksudnya, guru mesti memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, sambil melakukan perbaikan. Sedangkan pentingnya mengedepankan akuntabel, pesannya agar menjalankan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi.
"Sedangkan pentingnya agar kompeten, maksudnya agar mampu meningkatkan kompetensi diri, untuk menghadapi tantangan yang selalu berubah," katanya.
Penting juga katanya untuk menjaga keharmonisan di dalam mendidik siswa, yang bertujuan agar menghargai setiap orang apa pun latar belakangnya.
I Wayan Serinada juga mengingatkan, di dalam mendidik anak bangsa, mesti mengedepankan kolaboratif, dengan cara memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. "Juga ditunjang dengan semangat adaktif agar cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, dan loyal terhadap ideologi Pancasila, UUD 1945, menjaga nama baik sesama ASN dan pimpinan," tambahnya.
Korwil Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kecamatan Selat I Ketut Mertayasa mengatakan, di workshop itu memberikan materi, pembelajaran dan assessment, yang bertujuan untuk memahami kebutuhan anak didik, melalui pembelajaran berdiferensiasi.
"Agar melakukan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik," jelas mantan Kasek SDN 1 Selat, Karangasem, ini.
34 guru agama Hindu se-Kecamatan Selat berasal dari 34 SD, dikoordinasikan Ketua KKG (Kelompok Kerja Guru) Agama Hindu Kecamatan Selat I Kadek Gunarta.
Pembelajaran berdiferensiasi itu, kata Mertayasa, sesuai kebutuhan anak didik. Pembelajaran berdiferensiasi itu katanya pembelajaran yang menggunakan pendekatan, yang meyakini setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan berbeda-beda.
Oleh karena itu, katanya, siswa diberikan pilihan yang bervariasi dalam materi pembelajaran, metode pengajaran dan penilaiannya. "Caranya siswa bebas memilih topik pelajaran yang diminati," katanya.
Jelasnya, pembelajaran berdiferensiasi itu fleksibel, penilaiannya formatif, mengutamakan keterlibatan aktif siswa. "Manfaatnya mampu meningkatkan partisipasi siswa, mempercepat perkembangan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri," tambahnya.7k16
Komentar