Komdis Pertemukan Perseden dan Persekaba
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Liga 3 Gede Made Anom Prenatha akhirnya menindaklanjuti protes yang dilayangkan Perseden Denpasar soal keabsahan pemain Persekaba Badung Noldy Saputra yang diturunkan pada final Liga 3 Minggu (6/8) di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar.
Pemain Ilegal di Liga 3
DENPASAR, NusaBali
Protes itu karena nama Noldy Saputra berstatus pemain Persibas Banyumas, Jawa Tengah yang berada di kompetisi Liga 2 PSSI Tahun 2017.
Menyikapi hal itu, Panpel berkilah tugasnya sudah selesai. Namun melalui Komdis di Asprov PSSI Bali akan mempertemukan mereka keduanya pada Rabu (16/8) ini.
Pertemuan menurut pria yang juga Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali itu akan dilangsungkan di Sekretariat Asprov PSSI Bali di areal GOR Ngurah Rai, Denpasar. "Untuk pemain Noldy yang diprotes Perseden itu didaftarkan sejak awal kompetisi Liga 3. Dan, yang bersangkutan tidak mengaku sebagai pemain profesional. Makanya diterima begitu saja sesuai persyaratan yang ada," terang Anom Prenatha, Kamis (15/8).
Apalagi oknum pemain tersebut mengaku sudah keluar hitungan April 2017 di Persibas Banyumas. Padahal dari regulasi yang ada tidak diperkenankan turun di Liga 3. "Bagi kami panitia, pemain bersangkutan menyembunyikan status profesionalnya saat sempat bergabung di Persibas Banyumas. Jadi, kami sudah tidak ikut campur lagi. Sebab, tugas kami sudah selesai hingga mengantarkan final Liga 3. Nanti yang bersangkutan termasuk protesnya jadi tugas Komisi Disiplin di Asprov PSSI Bali," papar Anom Prenatha.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah soal regulasi pasal 35 poin 5, klub yang terbukti menggunakan pemain tidak sah akan dikenakan sanksi. Sanksi gol kekalahan ditambah 3 gol minus, kemenangan atau hasil imbang dibatalkan dan dinyatakan kalah 0-3, jumlah nilai kemenangan yang telah diperoleh dikurangi 3, hingga membuat juara Persekaba terancam.
Sementara itu Ketua Umum Askab PSSI Badung, Nyoman Graha Wicaksana menegaskan bahwa Persekaba merupakan tim di bawah naungan Askab Badung. Dalam perjalannya memang ingin memfasilitasi pemain sepakbola Badung yang tidak bisa turun di Porprov. Sebab, awalnya menggunakan batasan usia pemain under 23 tahun, dan akhirnya jadi menggunakan pemain under 20 tahun. "Pemain yang di Persekaba Bali 90 persen lebih murni pemain lokal Badung. Hanya ada dua dari luar Bali. Salah satu Noldy Syahputra dan satu lagi Pandu," ungkap Graha Wicaksana. Menanggapi soal protes Perseden, Graha Wicaksana mengaku menghargai. "Kami tidak tahu bahwa dia pemain profesional. Setahu kami dia dibawa oleh agen dan kami ada kecocokan. Jadi, tidak ada pengetahuan kami bahwa dia sempat bermain untuk klub Persibas Banyumas. Makanya dia turunkan membela Persekaba Bali," tutur Graha Wicaksana.
Jika Perseden berbicara regulasi, nanti juga dia akan memaparkan soal regulasi pula. Dan, siap menghadiri dalam pertemuan di Komisi Disiplin. Apapun keputusannya dia tetap menghargai. Bahwa sesungguhnya dia tidak tahu bahwa Noldy masih masuk kategori pemain profesional. *dek
Komentar