nusabali

Porseni Desa Ubung: Membangun Solidaritas dan Kreativitas Melalui Olahraga

  • www.nusabali.com-porseni-desa-ubung-membangun-solidaritas-dan-kreativitas-melalui-olahraga

DENPASAR, NusaBali.com — Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dan membangun solidaritas antar Sekaa Truna, Pasikian Yowana Desa Adat Ubung menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang berlangsung dari 16 hingga 18 Agustus 2024. Mengusung tema "Membangun Generasi Unggul Semangat Berolahraga dan Berkreativitas," kegiatan ini berfokus pada pengembangan anak muda melalui olahraga dan seni.

Ketua Panitia Pelaksana, I Made Yudi Artawa atau yang akrab disapa Moyor, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk menginspirasi generasi muda, khususnya anggota Sekaa Truna Truni, agar lebih bersemangat dalam berolahraga dan berkreativitas. "Kami ingin membangun solidaritas antar Sekaa Truna Truni se-Desa Adat Ubung, sekaligus ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia," ujar Moyor, 26.

Porseni Desa Ubung ini berlangsung di beberapa lokasi, antara lain GOR Permata Ubung, Restu Futsal, Banjar Sari Ubung, dan Lapangan Voli Banjar Sedana Mertha Ubung. Moyor menjelaskan bahwa acara ini melibatkan seluruh banjar yang ada di Desa Adat Ubung, dengan kegiatan dimulai pukul 08.00 hingga 21.00 WITA setiap harinya.

"Acara ini mendapat antusiasme yang sangat tinggi dari para peserta. Saya sangat senang melihat semangat dari seluruh banjar di Desa Adat Ubung yang sudah mau ikut memeriahkan acara ini," kata Moyor.

Selain turnamen olahraga seperti bulutangkis dan futsal, Porseni ini juga menyajikan berbagai kegiatan hiburan lainnya seperti jalan santai dan parade Balaganjur. Turnamen bulutangkis yang menjadi salah satu sorotan utama dalam Porseni ini menerapkan sistem pertandingan 2 set, dengan rubber set jika skor imbang. Setiap banjar diwakili oleh satu peserta dalam turnamen ini, sementara untuk futsal, setiap tim terdiri dari 10 orang termasuk cadangan.

Porseni ini juga dikhususkan untuk warga Desa Adat Ubung dengan peserta yang berusia maksimal 30 tahun. Penilaian dalam turnamen dilakukan oleh juri yang didatangkan dari luar Desa Adat Ubung, guna menjaga objektivitas. Acara ini memperebutkan piala umum, di mana akumulasi kemenangan dari setiap lomba akan menentukan juara umum.

"Kami berharap kegiatan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Melalui kegiatan ini, kami dapat saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan antar Sekaa Truna Truni di Desa Adat Ubung," harap Moyor.

Porseni Desa Ubung tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun relasi dan solidaritas di antara warga desa, serta sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mempererat kebersamaan di Desa Adat Ubung. *m03

Komentar