Rekomendasi Sempat Alot, Golkar Umumkan Rekomendasi Pilkada se-Bali
Di Pilkada Denpasar, Golkar akhirnya mengusung pasangan Cawali-Cawawali incumbent I GN Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa)
DENPASAR, NusaBali
Partai Golkar akhirnya mengumumkan secara resmi rekomendasi untuk pasangan calon (Paslon) yang akan maju di Pilkada Serentak 2024 di Bali. Untuk Pilgub Bali, Golkar mengusung Pasangan Cagub-Cawagub Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS). Golkar Bali pun mengakui pembahasan terkait pasangan calon yang diusung di sejumlah Pilkada di Bali sempat alot, namun akhirnya DPP Golkar memutuskan sehingga seluruh kader harus mematuhinya.
Penyerahan rekomendasi DPP Partai Golkar dihadiri langsung Cagub-Cawagub Mulia-PAS di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Selasa (27/8) siang. Penyerahan rekomendasi Cagub-Cawagub ini bersamaan dengan penyerahan rekomendasi Partai Golkar untuk Calon Bupati-Calon Wakil Bupati dan Calon Walikota-Calon Wakil Walikota Denpasar.
Selain penyerahan rekomendasi Mulia-PAS, DPD I Golkar Bali melalui Ketua DPD I Nyoman Sugawa Korry juga menyerahkan rekomendasi buat pasangan Cabup-Cawabup Badung, Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata, pasangan Calon Walikota-Calon Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa, Cabup-Cawabup Klungkung Made Kasta-Made Gunaksa, Cabup-Cawabup Tabanan Nyoman Mulyadi-Nengah Ardika, Cabup-Cawabup Bangli Raden Cahyo Adi Nugroho Martosubroto- I Gusti Made Winuntara, Cabup-Cawabup Gianyar Anak Agung Kakarsana-I Wayan Tagel Arjana.
Sementara rekomendasi Cabup-Cawabup Buleleng Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana diserahkan Sekretaris DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana. Sementara rekomendasi Golkar untuk Cabup-Cawabup Karangasem I Gusti Putu Parwata-Pandu Prapanca Lagosa dan Cabup-Cawabup Jembrana, Nengah Tamba-Made Suardana diserahkan sore hari kemarin. Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry mengatakan sangat optimis pasangan Mulia-PAS bakal memenangkan hati rakyat Bali untuk perubahan Bali.
“Kenapa? Terbukti saat Pilpres 2024 pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Bapak Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang 58 persen di Bali. Itu artinya, rakyat Bali ingin ada perubahan dengan kemunculan sosok Mulia-PAS ini,” tegas Sugawa Korry. Sugawa Korry mengakui lahirnya rekomendasi Cagub-Cawagub serta Cabup-Cawabup dan Cawali-Cawawali Denpasar penuh pertimbangan matang dan pembahasan alot. Sehingga semuanya final dengan waktu yang sangat panjang.
“Kita kan memang membahas, mengkaji dengan detail dan matang. Namun apapun keputusan DPP harus dihormati jajaran kader partai,” ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng, ini. Soal strategi untuk mewujudkan target kemenangan, Sugawa Korry enggan membebernya dengan alasan tidak dibahas di publik. “Kita punya pangsa pasar berbeda-beda, di setiap kabupaten dan kota,” ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini. Sementara Cawagub Putu Agus Suradnyana menyebutkan dirinya akan segera turun sosialisasi menyampaikan program yang akan dilaksanakan Mulia-PAS ketika nanti terpilih.
“Yang jelas kita sudah punya program prioritas. Salah satunya saya buka adalah pemerataan pembangunan di Bali Utara mencakup Jembrana, Buleleng, Karangasem. Selain itu kita akan perkuat Sumber Daya Manusia krama Bali. Tidak dengan program kasih beras satu kilogram saja,” ujar mantan Bupati Buleleng dua periode ini. Sementara De Gadjah optimis pasangan Mulia-PAS akan menang di Pilgub Bali. “Kami yakin masyarakat Bali akan memberikan dukungan untuk Mulia-PAS. Dan yang terpenting itu, Pilgub Bali berjalan damai dan demokratis,” ujarnya.
Sementara hal mengejutkan terjadi untuk Pilkada Denpasar Golkar akhirnya memutuskan untuk ikut mengusung pasangan Cawali-Cawawali incumbent I Gusti Ngurah Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa). Padahal parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kota Denpasar mengusung pasangan Gede Ngurah Ambara Putra dan Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi).
Menanggapi hal ini, Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, Selasa kemarin mengungkapkan Golkar memutuskan untuk mengusung Jaya-Wibawa dan surat rekomendasi sudah diserahkan. Kata dia, alasan memilih Jaya-Wibawa karena pimpinan pusat memberikan kebebasan kepada daerah untuk menentukan masing-masing potensi yang ada. Kata dia, Kota Denpasar memilih Jaya-Wibawa karena memiliki peluang untuk memenangkan hati masyarakat Kota Denpasar. Wandhira mengungkapkan, pilihan tersebut sudah dikoordinasikan dengan matang.
Ditambah adanya survey dengan elektabilitas yang cukup tinggi membuat Golkar memperhitungkan Jaya-Wibawa untuk diberikan rekomendasi. "Mereka sudah memiliki hasil survei, jelas elektabilitasnya. Itu juga yang membuat kami di Golkar memilih memberikan rekomendasi ke Jaya-Wibawa," jelasnya.
Sementara, Jaya Negara saat diwawancarai kemarin mengaku terhormat dan bangga mendapat dukungan dari Golkar yang menambah kekuatan PDIP pada Pilkada 2024. “Dengan dukungan ini, kami semakin semangat membangun kebersamaan. Semoga kebersamaan dengan Golkar semakin memajukan pembangunan Denpasar menjadi lebih baik,” jelasnya. Meskipun incumbent, dia mengaku akan bekerja dengan lebih keras dan optimis untuk kemenangan. Namun, dia tak mau menyebutkan target kemenangan yang ingin dicapai. “Target kemenangan kami tidak mencanangkan, dan belum rapat juga. Bagaimanapun juga, sebagai incumbent kinerja kita sudah dinilai masyarakat. Biarkan masyarakat berikan target ke kita,” ujarnya. 7 nat, mis
Komentar