Pokémon GO Punya Komunitas di Bali, Mabar Setiap Pekan di Taman Lumintang
MANGUPURA, NusaBali.com - Pokémon GO, gim augmented reality (AR) yang sempat meracuni anak muda beberapa tahun sejak diluncurkan 2016 silam kini masih populer dan tetap dimainkan di kalangan komunitas.
Monmon Dewata adalah satu dari tiga komunitas Pokémon GO di Bali yang terdaftar pada jaringan Niatic Campfire. Komunitas ini berdiri pada tahun 2019 dan kini beranggotakan lebih dari 500 pemain gim dengan karakter ikonik Pikachu ini.
Setiap pekannya, Monmon Dewata mengadakan dua kegiatan main bareng (mabar) rutin selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu di Taman Kota Sewaka Dharma (Lumintang), Denpasar. Masing-masing hari memiliki tema kegiatan yaitu Spotlight di hari Selasa dan Raid Hour di hari Rabu.
"Event mingguan ini dari 18.00-19.00 WITA. Spotlight pas Selasa itu kami berkeliling taman kota untuk menangkap Pokémon GO. Rabu lanjut Raid Hour di jam yang sama," ujar Admin Monmon Dewata, Putri Vebriany, ditemui di Litdig Fest 2024, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung Minggu (25/8/2024).
Saat spotlight hour, Monmon Dewata memainkan gim klasik Pokémon GO yaitu berkeliling menangkap karakter Pokémon berdasarkan peta AR di dalam aplikasi. Permainan ini adalah format awal Pokémon GO yang sempat sangat populer beberapa tahun lalu.
Sedangkan Raid Hour, adalah pengembangan Pokémon GO yang awalnya hanya menangkap karakter saja. Saat Raid Hour, akan muncul gym Legendary Pokémon termasuk karakter baru, langka, dan Mythical Pokémon yang menjadi bos gym.
Raid Hour membuka kesempatan para pemain Pokémon GO untuk bertarung untuk mengalahkan karakter berbeda yang muncul saat Raid. "Pas Raid Hour itu kami kumpul untuk mengalahkan gym Legendary," imbuh Vebri. Selain Raid, Pokémon GO juga punya permainan format battle lainnya yaitu Player vs Player (PvP).
Meski terlihat sepele, Pokémon GO diakui sebagai pelarian para anggota Monmon Dewata. Sebab, sebagian besar anggotanya berasal dari kalangan mahasiswa dan profesional. Bermain Pokémon GO telah memberi ruang sosialisasi dan melepas penat dari kesibukan perkualiahan dan pekerjaan.
Gim yang dikembang Niatic ini juga sudah dilirik sebagai esport. Gim berbasis mobile ini punya kompetisi internasional Pokémon GO World Championships. Tahun 2024 ini, kompetisi dunianya digelar di Hawaii, AS yang mempertandingkan fitur-fitur permainan in-app Pokémon GO.
"Khususnya PvP, itu sudah mulai masuk ke esport seperti ONIC misalkan. Baru-baru ini mereka ikut World Championships mewakili Indonesia di Hawaii," ungkap Vebri.
Momentum kebangkitan Pokémon GO di Bali, kata Vebri, bermula dari acara Pikachu's Indonesia Journey di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Maret lalu. Di acara itu terdapat event khusus memainkan gim Pokémon GO yang sejatinya masih populer secara merek namun mulai jarang dimainkan khalayak umum. *rat
Setiap pekannya, Monmon Dewata mengadakan dua kegiatan main bareng (mabar) rutin selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu di Taman Kota Sewaka Dharma (Lumintang), Denpasar. Masing-masing hari memiliki tema kegiatan yaitu Spotlight di hari Selasa dan Raid Hour di hari Rabu.
"Event mingguan ini dari 18.00-19.00 WITA. Spotlight pas Selasa itu kami berkeliling taman kota untuk menangkap Pokémon GO. Rabu lanjut Raid Hour di jam yang sama," ujar Admin Monmon Dewata, Putri Vebriany, ditemui di Litdig Fest 2024, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung Minggu (25/8/2024).
Saat spotlight hour, Monmon Dewata memainkan gim klasik Pokémon GO yaitu berkeliling menangkap karakter Pokémon berdasarkan peta AR di dalam aplikasi. Permainan ini adalah format awal Pokémon GO yang sempat sangat populer beberapa tahun lalu.
Sedangkan Raid Hour, adalah pengembangan Pokémon GO yang awalnya hanya menangkap karakter saja. Saat Raid Hour, akan muncul gym Legendary Pokémon termasuk karakter baru, langka, dan Mythical Pokémon yang menjadi bos gym.
Raid Hour membuka kesempatan para pemain Pokémon GO untuk bertarung untuk mengalahkan karakter berbeda yang muncul saat Raid. "Pas Raid Hour itu kami kumpul untuk mengalahkan gym Legendary," imbuh Vebri. Selain Raid, Pokémon GO juga punya permainan format battle lainnya yaitu Player vs Player (PvP).
Meski terlihat sepele, Pokémon GO diakui sebagai pelarian para anggota Monmon Dewata. Sebab, sebagian besar anggotanya berasal dari kalangan mahasiswa dan profesional. Bermain Pokémon GO telah memberi ruang sosialisasi dan melepas penat dari kesibukan perkualiahan dan pekerjaan.
Gim yang dikembang Niatic ini juga sudah dilirik sebagai esport. Gim berbasis mobile ini punya kompetisi internasional Pokémon GO World Championships. Tahun 2024 ini, kompetisi dunianya digelar di Hawaii, AS yang mempertandingkan fitur-fitur permainan in-app Pokémon GO.
"Khususnya PvP, itu sudah mulai masuk ke esport seperti ONIC misalkan. Baru-baru ini mereka ikut World Championships mewakili Indonesia di Hawaii," ungkap Vebri.
Momentum kebangkitan Pokémon GO di Bali, kata Vebri, bermula dari acara Pikachu's Indonesia Journey di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, Maret lalu. Di acara itu terdapat event khusus memainkan gim Pokémon GO yang sejatinya masih populer secara merek namun mulai jarang dimainkan khalayak umum. *rat
Komentar