BPOM: Perhatikan ‘Isi Piringku’ dan ING untuk Asupan Gizi Seimbang
JAKARTA, (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan untuk memastikan pemenuhan asupan gizi yang seimbang dari konsumsi makanan sehari-hari, perlu perhatikan dua hal penting yakni prinsip ‘Isi Piringku’ dan Informasi Nilai Gizi (ING).
"Bagaimana bisa memastikan bahwa pangan yang kita konsumsi sudah memenuhi kebutuhan yang sesuai. Pertama bisa menggunakan prinsip ‘Isi Piringku’ untuk pangan siap saji," kata Petugas Konsultasi dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM Salsabila Nadien dalam sesi diskusi daring, pada Rabu (27/8/2024).
"Kalau untuk pangan olahan terkemas, kita bisa membiasakan diri membaca informasi nilai gizi untuk menentukan pilihan makanan yang sesuai zat gizi," katanya.
Salsabila menjelaskan, prinsip ‘Isi Piringku’ adalah porsi makan dalam satu kali konsumsi yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang.
Menurut prinsip tersebut, dalam satu kali konsumsi dianjurkan porsi makanan mencakup dua pertiga dari setengah porsi piring diisi oleh makanan pokok sumber karbohidrat. Kemudian, sepertiga dari setengah porsi piring diisi oleh lauk pauk baik hewani maupun nabati.
Sedangkan setengah porsi piring sisanya diisi oleh sayuran dan buah-buahan dengan pembagian porsi dua pertiga untuk sayuran dan sepertiga untuk buah-buahan.
"Bisa dicermati bahwa porsi sayuran itu sebenarnya harusnya sama besar dengan porsi makanan pokok jadi kalau misalkan makanan pokok misal nasinya 100 gram, sayurnya kalau bisa harus 100 gram juga. Sepertiga dari setengah piring lainnya buah-buahan," ujar Salsabila.
Sedangkan untuk pangan dalam kemasan penting memperhatikan ING untuk mengetahui jumlah kandungan gizi yang diterima saat mengonsumsinya.
ING sendiri adalah daftar kandungan zat gizi dan non gizi pangan olahan sebagai mana produk tersebut dijual sesuai dengan format yang dibakukan. ING dapat ditemukan pada label pangan di kemasan makanan atau minuman.
Salsabila juga mengatakan, ING dapat digunakan untuk membandingkan dan memilih makanan atau minuman yang sesuai dengan kebutuhan gizi sehari-hari.
"Jadi ini adalah media bagi produsen untuk memberitahukan konsumen bahwa kandungan gizi produknya berapa banyak sih. Kemudian ini dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk membandingkan dan memilih makanan sesuai kebutuhan gizinya," kata Salsabila.
1
Komentar