Langkah Antisipasi, Bendungan Gerokgak Dibuatkan RTD
SINGARAJA, NusaBali - Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida bersama dengan Pemkab Buleleng menyusun Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gerokgak, salah satu dari tiga bendungan yang ada di wilayah Buleleng.
Penyusunan RTD ini sebagai langkah antisipasi situasi terburuk yang berdampak pada bendungan dan warga sekitarnya. Tak terkecuali Bendungan Gerokgak yang ada di Desa/Kecamatan Gerokgak, bendungan tertua di Buleleng dibangun tahun 1990.
Rancangan RTD Bendungan ini kini wajib dimiliki seluruh bendungan yang ada di Indonesia, sesuai dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). RTD disusun mengantisipasi dampak bencana alam, dampak kerusakan bendungan untuk meminimalisir kerugian material dan korban jiwa.
Tim teknis dari BWS Bali Penida Haryadi menerangkan dalam penyusun RTD ini dipetakan sejumlah potensi bencana dan kerusakan. Hasil analisis indikasi problema keamanan bendungan dan tindak pencegahannya disimulasikan dalam bentuk bagan alir. Proses tindak darurat meliputi pemberitahuan/peringatan dini, pengumpulan, pemindahan, pengungsian penduduk wilayah terdampak.
“Proses pemberitahuan mulai keadaan waspada I, waspada II, siaga dan awas. Ini kita koordinasikan terkait alur laporan, sehingga jelas siapa berbuat apa ketika ada keadaan kedaruratan yang melibatkan seluruh instansi terkait, mulai dari hulu hingga hilir,” ungkap Haryadi usai melakukan rapat RTD di Kantor Perbekel Gerokgak, Selasa (27/8).
BWS juga telah mengidentifikasi peta genangan banjir akibat keruntuhan bendungan, rencana evakuasi pengungsi baik jalur maupun alat transportasi. Haryadi menyebut rapat kali ini juga memohon masukan dan tanggapan dari peserta atas kondisi di lapangan sebagai kelengkapan dokumen ke pusat. Selanjutnya RTD ini akan disosialisasikan kembali ke masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra menyambut baik inisiasi penyusunan RTD Bendungan. Langkah antisipasi ini akan menambah pemahaman masyarakat sekitar bendungan untuk selalu tanggap. Terutama saat menyikapi situasi kedaruratan yang tidak bisa diprediksi kapan datangnya.
“Kalau kondisi bendungan di Buleleng masih aman semua. Ini sebagai langkah antisipasi dari pemerintah pusat, daerah, kecamatan hingga desa, terutama langkah-langkah penyelamatan baik jiwa, harta benda, hewan peliharaan,” kata Adiptha.7 k23
1
Komentar