Sanjaya Optimis ‘Tumbangkan’ Mulyadi-Ardika
Parpol yang Tidak Mendukung Bakal Dipertimbangkan
Sanjaya menyebutkan, Partai Golkar juga sempat hendak gabung. Namun karena keputusan DPP Golkar berbeda, akhirnya Golkar mengusung Mulyadi-Ardika
DENPASAR, NusaBali
Pasangan Cabup-Cawabup Tabanan, Komang Gede Sanjaya-Made Dirga mendapatkan tambahan ‘amunisi’ dukungan dari partai non parlemen untuk tarung Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Sanjaya yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan optimis ‘menumbangkan’ pasangan Cabup-Cawabup Nyoman Mulyadi-Nengah Ardika alias Sengap yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dimotori Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem dan PSI.
Meskipun mengatakan tidak mau jumawa, Sanjaya yang calon incumbent ini menyebutkan dengan kekuatan dukungan 77,5 persen Fraksi PDIP di DPRD Tabanan ditambah parpol non parlemen, peluang memenangkan Pilkada Tabanan sangat tinggi.
“Dengan kekuatan 77,5 persen Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Tabanan apakah tega dipimpin yang bukan dari PDIP,” ujar Sanjaya usai menerima rekomendasi dukungan dari parpol non parlemen di kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru, Niti Mandala Denpasar, Rabu (28/8).
Partai non parlemen yang bergabung dengan Sanjaya-Dirga yakni Partai Perindo, Hanura, Gelora, Partai Bulang Bintang, PPP, PKB dan Partai Umat.
Sanjaya menyebutkan di Kabupaten Tabanan ada 133 desa yang semua dukungannya signifikan ke Sanjaya-Dirga. “Dalam survei beberapa lembaga yang kompeten setidaknya dukungan itu sudah terlihat, karena saya pernah menjadi Wakil Bupati Tabanan dan tahulah peta politiknya. Kalau target menang, persentasenya berapa saya tidak bisa sebutkan dulu, supaya tidak menjadi jumawa,” ujar Sanjaya.
Kata Sanjaya, selama ini Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster mengajarkan agar tidak jumawa dan bersikap sombong. Sehingga PDIP merangkul parpol non parlemen untuk bergabung. “Ini menambah amunisi kita, kami didukung masyarakat Tabanan secara luas. Tidak ada sekat suku dan agama. Semua semangat membangun Tabanan,” tegasnya.
“Walaupun parpol non parlemen tidak punya kursi, dukungan moral tetap diperlukan. Parpol yang mendukung kami ini juga linier di Pilgub Bali 2024 untuk memenangkan Cagub-Cawagub Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri),” imbuh dia.
Sanjaya menyebutkan, Partai Golkar juga sempat hendak gabung. Namun karena keputusan DPP Golkar berbeda, akhirnya Golkar mengusung Mulyadi-Ardika. Kata Sanjaya hal itu tidaklah persoalan. Sanjaya menambahkan beberapa kali bertemu dengan elit Golkar, bahkan dirinya disurvei oleh lembaga dari Partai Golkar.
“Kalau melihat gestur kawan-kawan dan tokoh di Golkar itu mereka berat berpaling. Cahaya mukanya kayaknya tidak punya harapan, tetapi itu dinamika politik, saya hormati keputusan DPP Golkar,” tegasnya.
Karena melesetnya dukungan Golkar ini, Sanjaya bernada ‘mengancam’. Dia menegaskan, siapapun yang mendukung akan dipertimbangkan. “Siapa yang memberikan dukungan ke kita, itu akan kita diperhatikan. Masak yang tidak mendukung kita bantu,” tegas Sanjaya. N nat
1
Komentar