Pemain Mudah Buat Kesalahan Fatal
Usai Bekuk Argentina, Indonesia Dipermalukan Thailand
Indra Sjafri mencatat sejumlah titik lemah anak asuhnya. Pertama, yakni membuat kesalahan fatal. Gol pertama Thailand pun bersumber dari kesalahan fatal bek Timnas U-20, Rahmat Syawal.
SEOUL, NusaBali
Timnas Indonesia U-20 dipermalukan Thailand dalam Seoul Earth on Us Cup 2024 di Mokdong Stadium, Seoul, Jumat (30/8) sore. Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi tuan rumah Korea Selatan pada laga terakhir Minggu (1/9).
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, melakukan beberapa perubahan susunan pemainnya saat menang 2-1 atas Timnas Argentina U-20. Yakni menjadikan starter bagi I Wayan Artha Wiguna, Rahmat Syawal, Mauori Ananda Yves, Marselinus Ama Ola, hingga Muhammad Ragil.
Namun, Indra Sjafri juga tetap mempertahankan nama-nama yang jadi tulang punggung Timnas Indonesia, seperti Kadek Arel, Iqbal Gwijangge, Alfharezzi Buffon, Toni Firmansyah, Dony Tri Pamungkas, sampai Riski Afrisal.
Timnas U-20 kebobolan cepat pada menit ke-10 melalui Caelan Ryan setelah memanfaatkan umpan Thanawut Phochai. Pada jeda turun minum, Indra Sjafri melakukan empat pergantian Timnas U-20. Yakni, Meshaal Hamzah Bashier Osman, Rifky Tofani, Aditya Warman, dan Camara Maiket. Arlyansyah Abdulmanan, Ji Da Bin, dan Mufdi Iskandar juga dimasukkan Indra Sjafri di paruh babak kedua.
Tetapi, hasilnya tidak berpengaruh signifikan bagi tim Garuda Nusantara ini.
Bahkan pada menit ke-90+1, Thailand menggandakan keunggulan lewat Ratthaphum Phankhechon. Gol sedikit kontroversial karena sebelumnya wasit mengadang pemain Timnas U-20.
Keributan nyaris pecah di masa injury time. Sejumlah pemain Timnas U-20 dan Thailand terpancing satu sama lain. Wasit terpaksa mengeluarkan kartu kuning untuk Meshaal Hamzah Bashier Osman dan Rattapoom Pankejohn.
Indra Sjafri mencatat sejumlah titik lemah yang diperlihatkan anak asuhnya. Pertama dari titik lemah itu, yakni membuat kesalahan fatal. Ya, gol pertama Thailand bersumber dari kesalahan fatal bek Timnas U-20, Rahmat Syawal.
Dalam kondisi tertekan di kotak penalti, Rahmat justru mengoper bola kepada Dony Tri Pamungkas. Sayangnya, operan lambung pemain PSIS Semarang ini dipotong Thanawut Phochai.
Phochai pun langsung mengirimkan bola tersebut kepada Caelan Ryan yang berdiri tanpa pengawalan. Striker kelahiran Inggris ini pun tak kesulitan meneruskan bola tersebut menjadi gol.
Timnas U-20 menghadapi tekanan tinggi pada babak pertama. Thailand U-20 menerapkan garis pertahanan tinggi untuk menyulitkan skuad asuhan Indra Sjafri melakukan skema bangun serangan.
Akibatnya, para pemain Timnas U-20 tak nyaman menguasai bola. Saat melakukan progresi ke depan secara terburu-buru, dan bisa dipatahkan para pemain Thailand.
Hal itulah membuat skuad Garuda Nusantara menghadapi kendala menembus area sepertiga akhir lapangan lawan. Imbasnya, Kadek Arel dkk sangat minim peluang pada babak pertama.
Kekurangan ketiga, yakni para pemain selalu gagal memaksimalkan peluang. Timnas U-20 sebetulnya memiliki sejumlah momentum mencetak gol. Sayangnya, ada banyak peluang gagal dimaksimalkan.
Inilah yang menghambat Garuda Nusantara menyamakan skor. Setidaknya, skuad asuhan Indra Sjafri bisa melepaskan total delapan tembakan sepanjang laga. Namun, dari semua itu, enam di antaranya meleset. Hanya ada satu sepakan saja yang menghasilkan shots on target.
Bandingkan dengan Thailand yang mengukir 10 tembakan. Dari semua itu, ada tiga yang tepat sasaran dan dua di antaranya berhasil dikonversi menjadi gol. ant
Komentar