Desa Baru Tabanan Bentuk Kader Posyandu Remaja Berbasis Tri Hita Karana untuk Optimalisasi Pencegahan Stunting
TABANAN, NusaBali.com– Dalam upaya menurunkan angka stunting yang menjadi perhatian nasional, Desa Baru di Kabupaten Tabanan, bekerja sama dengan Stikes Kesdam IX/Udayana dan Puskesmas Marga I, menginisiasi pembentukan Kader Posyandu Remaja berbasis kearifan lokal Tri Hita Karana. Program ini digelar sebagai langkah preventif terhadap risiko stunting di kalangan remaja.
“Kami merancang program ini untuk memberikan pemahaman mendalam kepada remaja tentang risiko stunting dan pentingnya kesehatan remaja putri. Dengan pendekatan yang berlandaskan Tri Hita Karana, kami berharap program ini mampu menanamkan nilai-nilai lokal dalam pencegahan stunting,” ungkap Ns. Ni Luh Made Asri Dewi, M.Kep, Ketua Pelaksana dari Stikes Kesdam IX/Udayana.
Kegiatan yang berlangsung pada 28 Juni 2024 di Kantor Perbekel Desa Baru ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk calon kader posyandu remaja, bidan desa, kepala dusun, serta tim dosen dan mahasiswa Stikes Kesdam IX/Udayana. Program ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam kepada remaja tentang risiko stunting serta pentingnya kesehatan remaja putri.
Program ini dimulai dengan analisis situasi terkait kegiatan Sekaa Teruna Teruni (STT) di Desa Baru. Setelah itu, dilanjutkan dengan diskusi dan koordinasi bersama perangkat desa serta Puskesmas Marga I untuk merumuskan langkah-langkah yang akan diambil dalam program ini. Puncak acara ditandai dengan penetapan kader posyandu remaja, pemberian materi, serta pelatihan pemeriksaan kesehatan.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan cara melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA), serta pengecekan kadar Hemoglobin (Hb). Penyuluhan tentang kesehatan remaja juga disampaikan melalui video edukasi, sementara demonstrasi pengolahan bahan pangan lokal dilakukan untuk menekankan pentingnya asupan gizi yang seimbang.
“Kami berharap dengan pelatihan ini, kader posyandu remaja dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan stunting di Desa Baru. Pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh diharapkan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan masyarakat,” jelas Ni Luh Made Asri Dewi.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka stunting secara nasional, dengan target prevalensi 14% pada tahun 2024. Bali, yang mencatat prevalensi stunting sebesar 8,0% pada tahun 2022, turut aktif dalam upaya ini. Tabanan sendiri berada di peringkat kelima dengan prevalensi 8,2% dari sembilan kabupaten/kota di Bali.
Stikes Kesdam IX/Udayana juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud Ristek Dikti Dirjen Vokasi atas dukungan dana hibah yang diberikan. Puskesmas Marga I akan terus memberikan pendampingan untuk keberlanjutan program ini, sementara Desa Baru akan memastikan dukungan materiil yang diperlukan.
“Kami optimis Desa Baru akan lebih siap menghadapi tantangan pencegahan stunting di masa mendatang dan berkomitmen untuk terus mendampingi kader posyandu remaja agar peran ini dapat berjalan efektif,” tutup Ni Luh Made Asri Dewi.
1
Komentar