Mengurangi Stunting pada Anak untuk Visi Indonesia Emas 2045
JAKARTA, (ANTARA) - Stunting pada anak, atau terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius dan berkelanjutan di Indonesia.
Pendekatan Multisektor
Memahami penyebab stunting baik secara langsung maupun tidak langsung--didukung oleh komitmen yang kuat untuk melakukan tindakan konvergen oleh para kepentingan multisektoral--memainkan peran penting dalam efektivitas strategi penanggulangan stunting.
Penting untuk menyadari bahwa isu stunting tidak hanya relevan bagi Kementerian Kesehatan.
Masalah ini memerlukan tindakan kolaboratif dari berbagai sektor, seperti Kementerian Pendidikan, Kemenag, serta Bappenas untuk mencapai visi bersama Indonesia Bebas Stunting.
Salah satu inisiatif terpadu yang efektif dengan intervensi multisektor adalah kemitraan antara Pemerintah dengan dua lembaga non-pemerintah yaitu Nutrition International dan Save the Children dalam proyek Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) yang dilaksanakan bersama di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat, serta Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Proyek tersebut dimaksudkan untuk mendukung pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota dalam optimalisasi sumber daya dan implementasi kebijakan, sekaligus memperkuat sistem manajemen dan akuntabilitas untuk intervensi rumah tangga dan masyarakat.
Untuk mengatasi stunting secara efektif, proyek ini melibatkan Kementerian Pendidikan untuk menerbitkan surat edaran mengenai pelaksanaan program suplementasi zat besi dan asam folat (WIFAS) di sekolah.
Kementerian Agama terlibat untuk mengeluarkan keputusan untuk mengintegrasikan program WIFAS di sekolah-sekolah Islam, sementara Bappelitbangda (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) terlibat dalam pemberian rekomendasi bagi anggota DPRD agar anggaran penanggulangan stunting tetap utuh.
Visi Pemerintah Indonesia pada tahun 2045 untuk menciptakan Generasi Emas dan memanfaatkan dividen demografi pada tahun 2030, hanya dapat terwujud jika kita dapat memastikan masyarakat yang sehat, sejahtera, serta bebas stunting dan malanutrisi.
Untuk itu, tindakan yang kuat pada intervensi gizi ibu, bayi baru lahir, anak, dan remaja sangatlah penting untuk menjamin keberhasilan masa depan negara kita.
Oleh Herrio Hattu, Country Director Indonesia Nutrition International
Komentar