Khidmat, Ritual Ngider Bhuwana di Gianyar
Ribuan krama Desa Pakraman Gianyar dari 12 banjar mengikuti prosesi ritual 'Ngider Bhuwana, Sukra Umanis Menail, Jumat (9/10) siang.
GIANYAR, NusaBali
Prosesi ini serangkaian pelaksanaan Karya Agung di Pura Puseh/Pura Desa, Desa Pakraman Ganyar, puncaknya pada Saniscara Kliwon Uye, Sabtu (3/10).
Ngider Bhuwana yakni iring-iringan krama membawa perangkat upacara dan Pratima Ida Batara-batari. Ritual beriringan gambelan, berjalan keliling ke tempat-tempat yang telah ditentukan. Upacara diawali di depan Pura Puseh/Desa, selanjutnya mengarah ke posisi ngempat atau Catur Desa (empat arah mata angin) di wlayah desa pakraman. Upacara ini bertujuan memohon kemakmuran dan kesejahteraan bagi umat manusia.
Manggala Utama Karya/Ketua Umum Panitia Dewa Made Geria, diampingi Sekretaris Panitia drg Made Purwita, menjelaskan setelah beberapa eedan karya dimulai sekitar sebulan lebih, kini sudah mencapai tahapan akhir. Ida Batara-batari masineb, Soma Umanis Medangkungan, Senin (14/10). ''Astungkara, semuanya sudah berjalan lancar. Hal ini tidak terlepas dari paswecan Ida Sasuhunan Sareng Sami, dan semangat masyarakat yang luar biasa,'' ujar Dewa Geria.
Dewa Made Geria menjelaskan, makna Ngider Bhuwana sarat nilai filosofis. Dengan berkeliling desa membawa sarana upakara, masyarakat memohon agar kesejahteraan itu datang dari segala penjuru dan dapat dinikmati oleh anggota masyarakat dimanapun mereka berada.
Salah satu panglingsir di Desa Pakraman Gianyar, Ida Bagus Rai Jendra mengaku, sangat bangga dengan kekompakan masyarakat dalam menghaturkan sembah bakti dalam bentuk karya ini. ''Semangat ngayah ini luar biasa. Ini salah satu benteng tradisi serta jati diri orang Bali dalam melestarikan budaya yang bernafaskan agama Hindu,'' ujar mantan Konsul Jenderal RI di Hamburg, Jerman, ini.
1
Komentar