Pecalang Ikut Amankan IAF ke-2 dan HLF MSP
Tugas pecalang membantu pengamanan di dua titik strategis, yakni Pintu Utara The Nusa Dua dan Pintu Utama bagian tengah yang menuju kawasan tersebut.
MANGUPURA, NusaBali
Pecalang Desa Adat Bualu mengambil peran penting dalam pengamanan acara internasional yang diselenggarakan di kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Sebanyak 20 personel pecalang dilibatkan untuk membantu menjaga keamanan selama berlangsungnya Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Maritime Security and Prosperity (HLF MSP) 2024 yang digelar pada 1-3 September 2024.
Ketua Pecalang Desa Adat Bualu I Wayan Eka Sudiarsa, menjelaskan pada event internasional kali ini pecalang dilibatkan selama dua hari, yakni pada Senin (2/9) hingga Selasa (3/9) hari ini. Tugas pecalang, lanjutnya, membantu pengamanan di dua titik strategis, yakni Pintu Utara The Nusa Dua dan Pintu Utama bagian tengah yang menuju kawasan tersebut. Sebetulnya ada 32 orang pecalang telah dipersiapkan, namun hanya 20 orang yang ditugaskan secara langsung. Sisa pecalang tetap standby untuk memonitor situasi, meskipun tidak bertugas secara langsung.
“Kami membagi penjagaan menjadi dua shift, pagi dan sore. Shift pertama dari pukul 08.00 hingga 16.00 Wita. Kemudian dilanjutkan shift kedua dari pukul 16.00 hingga 24.00 Wita,” ujar Sudiarsa, Senin (2/9) pagi.
Sudiarsa mengatakan, antusiasme tinggi diperlihatkan para pecalang yang terlibat. Mereka merasa bangga dapat mendukung terlaksananya IAF ke-2 dan HLF MSP 2024. “Antusiasme sangat besar sekali, dengan harapan acara ini dapat menambah tingkat kunjungan pariwisata karena event berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Pengalaman pecalang Desa Adat Bualu dalam pengamanan acara internasional sudah tidak diragukan lagi. Sebelumnya, mereka juga terlibat dalam pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 dan World Water Forum (WWF) pada Mei lalu. Pengamanan yang dilakukan kali ini tidak jauh berbeda, terutama dalam mengalihkan lalu lintas untuk menghindari kepadatan saat acara berlangsung.
“Keterlibatan kami di setiap event internasional ini menunjukkan sinergi antara petugas keamanan dari berbagai tingkatan, mulai dari adat hingga kedinasan. Kami dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan baik,” kata Sudiarsa.
Harapan besar juga disampaikan oleh Sudiarsa agar setelah event ini, sektor pariwisata di Bali dapat bangkit kembali seperti sediakala. Dukungan penuh dari pecalang dan masyarakat diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam memajukan pariwisata di Bali, yang tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian lokal. “Harapan kami ke depan setelah event ini tentu di bidang sektor pariwisata, agar bisa menjadi bangkit seperti sediakala,” harapnya. 7 ol3
Komentar