nusabali

Film Pendek ‘Cening Nepukin I Kawa’ Sasar Penonton Anak-anak

  • www.nusabali.com-film-pendek-cening-nepukin-i-kawa-sasar-penonton-anak-anak

DENPASAR, NusaBali - Sebuah film pendek berjudul ‘Cening Nepukin I Kawa’ siap menghibur dan mengedukasi anak-anak. Film ini menjadi karya film lokal Bali pertama yang menyasar penonton anak-anak usia 7-13 tahun, menghadirkan karakter fantasi yang unik dan ikonik, bernama Kawa, sebuah makhluk setengah manusia dan setengah kera yang lucu.

Saat ini film ‘Cening Nepukin I Kawa’ telah menyelesaikan tahap pra produksi. Disutradarai Ayu Pamungkas dan diproduseri I Made Denny Chrisna Putra, film ini merupakan salah satu karya yang berhasil lolos dalam pitching Program Open Call Layar Anak Indonesiana 2024, dan akan ditayangkan secara eksklusif di Indonesiana.tv. 

“Jadi film ini direncanakan untuk mengikuti berbagai festival film, sesuai target yang telah ditetapkan oleh produser,” ucap Ayu, Senin (2/9). 

Film pendek berdurasi 12 menit juga mendapatkan dukungan fasilitas peralatan dari Movie Studio Bali, salah satu studio film terbesar dan tertua di Bali yang sejak dulu hingga saat ini masih sangat berperan penting dalam mendukung ekosistem perfilman lokal. Selain itu, film ini juga didukung oleh Jay’s Bali Lighting, Mid Night Sun, SRCO, Sriwijaya Camera, Maher Film Support, Partikel Production, Uchil Sound, Nusa Film, serta Gama Photo. 

Untuk kebutuhan Prosthetic Make-Up, film ini didukung oleh para profesional dari Studio 3D dan PT Sari Rambut, yang telah berpengalaman menggarap berbagai film box office. Proses produksi film ini juga didukung oleh mahasiswa dari Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, yang berkontribusi hampir 40 persen dari keseluruhan tim produksi. 

“Film ini lahir dari semangat untuk menyajikan kisah yang tak hanya menghibur tetapi juga kaya akan nilai budaya lokal yang relevan untuk anak-anak Indonesia. Cening Nepukin I Kawa adalah sebuah cerita tentang tanggung jawab, rasa bersyukur, dan berterima kasih terhadap alam, yang dibalut dalam nuansa budaya dan tradisi Bali," jelas Ayu.

Selaku Produser Lini Dita Helvinda, menambahkan, bahwa tanpa dukungan dan kerja sama dari semua pihak, tahap pra produksi tidaka akan bisa berjalan lancar.  

"Kami berharap agar film ini nantinya bisa menjadi karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas, khususnya anak-anak Indonesia," ujarnya. 

Prawira Nugraha, selaku First Assistant Director, juga menyatakan  kesiapan para talenta sudah mencapai 90% persen, dan sisanya akan disesuaikan sambil berproses di lokasi syuting. "Sisanya tinggal menyesuaikan di lokasi. Terima kasih banyak kepada Puja Astawa yang telah membantu proses casting dan mendukung proyek film non-komersial ini," ujarnya.7 a

Komentar