Sambungan Air Perumda Diserbu Warga
TABANAN, NusaBali - Gebyar sambungan murah yang dibuat Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan (TAB) diserbu masyarakat. Sejak diberlakukan 1 Agustus 2024 lalu tercatat 1.319 pendaftar ajukan permohonan sambungan baru.
Gebyar sambungan murah akan berlangsung sampai 30 September 2024. Dengan diberlakukan kebijakan ini biaya sambungan baru turun harga menjadi Rp Rp1.200.000 dari harga normal Rp1.950.000.
Kabag Langganan Perumda TAB Tabanan Made Sukanta mengatakan, dominan pendaftaran ada di wilayah Kota Tabanan dengan 593 pendaftar. Disusul Kecamatan Baturiti dengan 313 pendaftar, Kerambitan 238, Selemadeg 98, dan Penebel 77 pendaftar. Dari total pendaftar tersebut, 955 di antaranya telah menyelesaikan pembayaran Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk penyambungan baru.
"Sudah ada 913 pelanggan yang melunasi pembayaran secara langsung, dan ada 42 lainnya menggunakan opsi pembayaran secara mencicil," jelas Rabu (3/9).
Disebutkan, untuk progresnya dari permohonan tersebut di atas 594 sambungan baru telah selesai dipasang, dan 361 sambungan lainnya sedang dalam proses antrian pemasangan. "Program sambungan murah ini akan terus berlangsung hingga 30 September 2024, dengan batas waktu pembayaran RAB hingga 31 Oktober 2024," ungkapnya.
Dengan pencapaian ini, jumlah total pelanggan Perumda TAB hingga bulan Agustus 2024 mencapai 65.899 Sambungan Rumah (SR), yang diharapkan akan terus bertambah seiring dengan berjalannya program ini.
Tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah pelanggan, Perumda TAB juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pengentasan kemiskinan ekstrem yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Bappeda.
Sebagai bentuk nyata dukungan tersebut, Perumda TAB memberikan bantuan sambungan air bersih kepada dua Kepala Keluarga (KK) yang membutuhkan di Kabupaten Tabanan, yaitu Ni Nyoman Suaning di Banjar Munduk Temu Kaja, Desa Munduk Temu, Kecamatan Pupuan, dan I Nyoman Ular Mas di Banjar Raden, Desa Baru, Kecamatan Marga.
Di sisi lain, Perumda TAB Tabanan juga tengah melakukan pemutakhiran data pelanggan. Dimana saat ini proses pemutakhiran data masih terus berjalan. Namun, terdapat beberapa kendala, terutama terkait rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya untuk bekerja, sehingga petugas kesulitan melakukan pendataan dalam satu kali kunjungan.
"Pendataan masih berjalan sampai saat ini dan lumayan banyak juga yang ingin mengganti nama rekening mereka, dominan milik perumahan atau yang punya keluarga besar," tandas Sukanta.7des
1
Komentar