RS Unud Lakukan Operasi Telerobotik Bidang Urologi
Kerja Sama dengan RSCM dan RS Prof Ngoerah
MANGUPURA, NusaBali - Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana (RS PTN Unud) bekerja sama dengan RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar dan RS Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mencatat sejarah baru dalam dunia medis Indonesia dengan melaksanakan operasi telerobotik di bidang urologi yang berlokasi di Ruang ESWL Poli RS PTN Unud, Kamis (5/9) sore.
Operasi dilakukan oleh dokter dan pasien yang berada di lokasi berbeda, memanfaatkan teknologi robotik canggih.
Operasi tersebut dilakukan dengan pasien yang berada di RSUP Prof Ngoerah, sementara tim dokter urologi yang memimpin prosedur berlokasi di RS PTN Unud yang berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi pasien. Pasien yang menjalani operasi adalah seorang pria yang menderita kanker prostat dan akan menjalani tindakan operasi robotic radical prostatectomy. Bedah telerobotik dari RS Prof Ngoerah ke RS Unud oleh tim ahli urologi robotik ini dipimpin oleh Prof dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid SpU(K-Onk) FICRS PhD. Prof Rizal bersama dengan tim console di RS Unud, yaitu dr Pande Made Wisnu Tirtayasa SpU(K) PhD, Dr dr Ida Bagus Putra Pramana SpU, Dr dr Kurnia Penta Seputra SpU(K), dan Dr dr Ahmad Zulfan Hendri SpU(K).
Sementara pasien berada di RS Prof Ngoerah, dan dokter yang bertugas untuk patient chart, yaitu dr I Wayan Yudiana SpU(K), dr Fakhri Rahman Taher SpU(K), dr Edi Wibowo SpU, Dr dr Kadek Budi Santosa SpU(K), dr Nyoman Gede Prayudi SpU, dr Rheza Maulana SpU, dan dr Ario Baskoro BMed Sc, serta dokter anestesi yang bertugas yaitu dr I Gusti Ayu Eka Para Santi Sidemen Sp An-TI.
Kemudian tim dari RSCM adalah Prof dr Ponco Birowo SpU(K) PhD, Prof dr Chaidir Arif Mochtar SpU(K) PhD, Prof Dr dr Gede Wirya Kusuma Duarsa MKes, MARS SpU(K), dan Dr dr Ferry Safriadi SpU(K). Prof Rizal menjelaskan bahwa penggunaan teknologi robotik dalam kasus urologi, seperti pengangkatan kanker prostat, memberikan hasil yang lebih baik dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan metode konvensional.
“Inovasi ini menjadi kebanggaan bagi kami, karena meskipun jaraknya 20 kilometer, kami dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap dalam hal sumber daya manusia, teknologi robotik, dan telekomunikasi,” ujar Prof Rizal saat ditemui di RS PTN Unud, Kamis sore kemarin. Diceritakan Prof Rizal, banyak pasien kanker prostat dari Indonesia harus pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi robotik. Teknologi ini kini memungkinkan pasien yang berada di Bali untuk mendapatkan layanan yang sama tanpa harus terbang ke Jakarta atau luar negeri. Prof Rizal menambahkan bahwa kehadiran teknologi ini juga akan mempercepat proses pelayanan medis di daerah.
“Kelebihannya memang lebih presisi dengan menggunakan kalau lihat konsul yang putih dengan kamera di dalam seperti main game kami melihat secara tiga dimensi, jadi organ yang sangat kecil sebesar jari ini bisa lebih besar. Sekarang ini menjadi kebanggaan bagi RS Unud,” papar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini.
Meskipun alat telerobotik ini tergolong mahal, yakni di atas Rp 50 miliar, serta potensi adanya gangguan teknologi, Prof Rizal menegaskan bahwa prosedur ini sudah melewati fase penelitian dan terbukti aman. Jika terjadi kendala, tim medis di RS Prof Ngoerah siap mengambil alih dengan metode operasi konvensional. “Teknologi apapun memang memiliki kemungkinan untuk mengalami kesalahan, tetapi kami telah mempersiapkan back up plan. Jika terjadi kendala, tim di RS Prof Ngoerah akan mengambil alih dengan metode operasi konvensional. Kami cukup yakin bahwa risiko sangat kecil dan telah dilakukan dengan protokol yang sama seperti di negara lain,” ungkap spesialis urologi dan konsultan onkologi ini, Tujuan utama dari telerobotik surgery ini, kata Prof Rizal untuk mentransfer pengetahuan dan keahlian dari pusat-pusat medis besar ke dokter-dokter di daerah, sehingga masyarakat tidak perlu bepergian jauh untuk mendapatkan layanan medis yang berkualitas.
Sebelumnya pada 30 Agustus 2024 lalu juga telah sukses dilakukan operasi telerobotik sejauh 1.200 kilometer pada pasien RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta melalui kendali konsol di RSUP Prof Ngoerah pada tanggal 30 Agustus 2024, Urologi Indonesia kemudian juga telah melakukan uji coba Radical Prostatectomy Robotic di RSUP Prof Ngoerah pada 2 September 2024. “Operasi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang transfer pengetahuan. Kami berharap keahlian yang kami miliki di Jakarta dapat ditransfer ke rekan-rekan di Bali dan daerah lainnya, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan yang sama di tempat mereka,” pungkas Prof Rizal.
Dirut RSUP Prof Ngoerah dr I Wayan Sudana (kiri) dan Prof dr Chaidir Arif Mochtar SpU (K) PhD (tengah) saat memberi keterangan. –SURYADI
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unud Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD IPU mengatakan kalau telerobotic surgery ini merupakan terobosan baru di bidang ilmu kedokteran yang merupakan penggabungan teknologi dengan ilmu kedokteran. Tentu Unud sangat berbangga karena sudah dilibatkan dalam program ini. “Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” kata Prof Ngakan Suardana.
Di Unud kata dia, saat ini memiliki 23 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), yang salah satunya adalah dokter spesialis urologi. Telerobotik ini menurutnya sangat bagus, tidak saja di bidang urologi, namun juga bisa dikemabangkan di bidang lain. “Mudah-mudahan dengan kemajuan teknologi ini, bisa membantu para dokter yang melaksanakan kegiatan operasi agar bisa lebih presisi, lebih handal,” ujarnya didampingi Dekan Fakultas Kedokteran Unud Prof Dr dr Komang Januartha Putra Pinatih MKes dan Direktur Utama RS PTN Unud Prof Dr dr Dewa Putu Gde Purwa Samatra SpS (K)
Terpisah Dirut RSUP Prof Ngoerah, dr I Wayan Sudana kepada awak media di Gedung Poliklinik RS Prof Ngoerah, Kamis kemarin mengatakan sebelumnya pada Jumat (30/8) lalu, tim dokter di RS Prof Ngoerah berhasil melakukan tindakan operasi kista ginjal kepada pasien yang ada di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Jarak ribuan kilometer tidak menjadi penghalang, operasi berjalan lancar dengan bantuan teknologi robotik.
Jika pekan lalu dokter RS Prof Ngoerah yang bertindak sebagai operator operasi, pada Kamis hari ini (kemarin) giliran pasien di RS Prof Ngoerah yang menjalani layanan telerobotic surgery ini. Dokter bertindak selaku operator dari RS PTN Unud Jimbaran. Adapun pasien yang mendapat tindakan itu yakni seorang pria asal Bali, berusia 50 tahun yang mengidap tumor prostat.
"Ini merupakan lompatan yang besar di bidang layanan kesehatan dengan menggunakan teknologi yang tinggi. Untuk teknologi ini yang implementasinya langsung di pasien, kami pertama kalinya menggunakan teknologi ini untuk kawasan Asia Tenggara. Ini luar biasa," ujar dr Sudana.
Sementara itu guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis urologi di RSCM Prof dr Chaidir Arif Mochtar SpU (K) PhD mengatakan telerobotik surgery diperuntukkan untuk segala jenis operasi. Dia menerangkan telerobotik surgery memiliki beberapa keunggulan.
Dari segi waktu pengerjaan lebih cepat, lebih aman hingga lebih tepat dibandingkan dengan operasi konvensional. Menurutnya, telerobotik surgery memiliki teknologi view 3 dimensi, sementara pada operasi konvensional hanya 2 dimensi. "Saya rasa dengan robotik banyak peningkatan kualitas dari segi outcome klinis, dia bisa sekitar 5-8 persen lebih baik daripada laparoskopi yang konvensional," ujarnya. 7 ol3, a
1
Komentar