nusabali

Bangun Reservoar, Perumda Sewa Lahan

Seluas 1.128 Meter Persegi Milik Desa Adat Pecatu

  • www.nusabali.com-bangun-reservoar-perumda-sewa-lahan

Reservoar yang akan dibangun nanti berkapasitas 3.000 meter kubik dan akan mendapatkan suplai air dari IPA Estuari dan IPP Teluk Benoa.

MANGUPURA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung mengumumkan rencana penyewaan lahan seluas 1.128 meter persegi milik Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. Tujuan dari penyewaan tersebut untuk membangun reservoar yang akan berfungsi sebagai cadangan suplai air di wilayah Labuan Sait. Rencana ini telah dibahas dalam pertemuan dengan pemangku kepentingan di Desa Adat Pecatu pada Rabu (4/9) siang.

Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama I Made Suarsa, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut fokus pada aspek teknis terkait penggunaan lahan desa adat untuk proyek pembangunan reservoar. “Kami membahas berbagai hal teknis terkait rencana pembangunan, desain, serta detail sewa lahan yang akan dilakukan sesuai dengan appraisal dari pejabat yang berwenang,” ujar Suarsa saat dihubungi Kamis (5/9) siang.

Rencananya, lanjut Suarsa, Perumda Air Minum Tirta Mangutama akan menyewa lahan milih Desa Adat Pecatu setiap lima tahun. Meskipun biaya sewa masih dalam proses, Suarsa memastikan tidak ada masalah signifikan mengenai penggunaan lahan, mengingat tujuan proyek ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.

Reservoar yang akan dibangun nanti berkapasitas 3.000 meter kubik dan akan mendapatkan suplai air dari IPA Estuari dan IPP Teluk Benoa. Saat ini, sistem distribusi air yang ada mencakup 410,36 liter per detik dari IPA Estuari dan 73,98 liter per detik dari IPP Teluk Benoa. Reservoar ini akan melayani berbagai wilayah, termasuk Jalan Pedati, Jalan Buana Sari, Jalan Pantai Bingin, Jalan Tanjung Simah, Jalan Pemutih, Jalan Labuan Sait, dan Jalan Umpeng Sari.

Dalam proses pembangunan, Perumda Air Minum Tirta Mangutama juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pemisahan pipa transmisi antara jalur darat dan laut. Tujuannya agar air dapat dialirkan secara efisien ke berbagai daerah, dengan pipa transmisi yang memisahkan aliran air menuju barat dan timur.

“Jadi pemisahnya itu adalah pipa kami yang di estuari tembus di ujung tol, sehingga transmisi di barat dan timur menjadi satu dipertigaan McD Jimbaran, itu kami tutup ke timur arah Nusa Dua. Dengan begitu, air bisa full ke daerah barat, seperti Ungasan dan Pecatu. Sementara air yang dari tol itu langsung menuju ke arah timur, seperti daerah Nusa Dua dan sekitarnya,” jelas Suarsa.

Untuk memastikan distribusi air yang efektif, Suarsa mengatakan akan membangun reservoar serta menambahkan pompa pada sistem, karena tanpa perbaikan pada hulu, pasokan air bisa menjadi tidak mencukupi. Kajian teknis dari akademisi terkait kerja sama ini juga dikatakan telah dinyatakan layak secara ekonomi, memungkinkan kelanjutan proses kerja sama.

Proyek ini diperkirakan akan dimulai pada pertengahan September 2024 dan direncanakan berlangsung selama empat bulan. Selama periode pembangunan, Suarsa menjamin penyaluran air bersih ke wilayah lainnya tidak akan terganggu. Pembangunan reservoar yang terpisah dari sistem distribusi yang ada tidak akan memengaruhi suplai air bersih di lokasi lain. Suarsa juga berharap, dengan adanya reservoar dan penambahan pompa, jika terjadi gangguan dalam jaringan distribusi, suplai air dapat tetap dipertahankan dengan baik.

Dikonfirmasi terpisah, Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta mengaku masyarakat Desa Adat Pecatu secara umum mendukung rencana kerja sama dengan Perumda Air Minum Tirta Mangutama untuk menyelesaikan masalah suplai air di wilayah Pecatu. Sumerta menyebutkan semua masyarakat telah memberikan persetujuan terhadap rencana tersebut. Dia mengungkapkan bahwa niat utama masyarakat Desa Adat Pecatu adalah untuk bekerja sama dengan Perumda Air Minum Tirta Mangutama dalam upaya mengatasi masalah air. “Kami telah menyampaikan rencana tersebut di hadapan 977 krama, dan mereka semua setuju dengan inisiatif ini,” katanya.

Sumerta juga menegaskan tidak ada persoalan terkait kerja sama ini dan seluruh masyarakat merasa positif terhadap langkah yang diambil. Dukungan luas dari masyarakat ini diharapkan dapat memperlancar proses pembangunan reservoar dan meningkatkan kualitas suplai air di wilayah Pecatu. 7 ol3

Komentar