nusabali

Soft Opening GYS Diundur Hingga Oktober, Tenant Lambat Terancam Dicoret

  • www.nusabali.com-soft-opening-gys-diundur-hingga-oktober-tenant-lambat-terancam-dicoret

DENPASAR, NusaBali - Soft opening Graha Yowana Suci (GYS) Denpasar yang awalnya direncanakan pada 1 September 2024, diundur hingga pertengahan Oktober 2024.

Penundaan ini terjadi karena sejumlah tenant yang lolos kurasi belum memulai persiapan tempat usaha karena alasan susah cari tukang. Perumda Pasar Sewakadarma menegaskan, tenant yang tidak memenuhi batas waktu akan segera dicoret dan digantikan dengan yang lebih siap. 

Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi, menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan berbagai keringanan kepada para tenant untuk mendorong mereka segera memulai usaha. Seperti, tidak memungut biaya sewa dan hanya membayar biaya operasional pasar (BOP) Rp 80.000 saja, itu pun diberikan potongan lagi sebesar 50 persen untuk lantai 1, serta 60 persen untuk lantai 2. Meski begitu, beberapa tenant masih saja mengulur-ulur waktu.

“Setelah berdiskusi dengan tim Pokja (Kelompok Kerja) dan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif), kami memutuskan untuk memberikan batas waktu. Akhirnya, barusan kami melaksanakan FGD (forum group discussion). Hasil keputusannya, jika tenant tidak mulai membangun tempatnya sesuai tenggat, kami akan mengambil tindakan tegas, tenant yang tidak mematuhi jadwal akan diganti,” jelas Gus Kowi saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Diponegoro, Denpasar Barat, Senin (9/9).

Gus Kowi mengungkapkan, ada 14 tenant yang sudah dinyatakan siap dan lolos kualifikasi. Sementara itu, pihaknya sudah menetapkan batas waktu hingga 20 September 2024, bagi tenant untuk menunjukkan progressnya. Jika sampai batas waktu tersebut tidak ada perkembangan, Perumda akan mengganti ke yang lebih siap.

“Baru saja ada tenant yang ke sini daftar. Kami persilakan dan kami juga sudah memiliki 5 tenant cadangan yang siap masuk. Jadi, jika ada tenant yang mundur atau tidak memperlihatkan progres, mereka akan digantikan oleh tenant cadangan ini,” imbuh Gus Kowi.

Selain itu, Perumda Pasar Sewakadarma juga akan mendukung operasional GYS dengan berbagai kegiatan dan event rutin dari pemerintah kota yang dirancang untuk menarik minat pengunjung, terutama kalangan muda. Bahkan perumda berencana bekerja sama dengan kampus-kampus di Bali jika ingin menyelenggarakan event. Fasilitas seperti listrik dan sanitasi pun telah siap, sehingga tenant hanya perlu fokus pada kreativitas dalam menata dan membangun tempat usaha mereka. 

Suasana Graha Yowana Suci, Senin (9/9).-ADI PUTRA 

Meski dihadapkan dengan tantangan mendekati Hari Raya Galungan dan Kuningan pada akhir September hingga awal Oktober ini, Gus Kowi menegaskan bahwa semangat berbisnis tidak boleh surut hanya karena serangkaian hari raya. “Hari raya bukan alasan untuk tidak memulai bisnis. Kalau memang serius, semangat untuk memulai usaha harus tetap ada,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Pokja Putu Eka Yudiantara Putra, menambahkan bahwa saat ini baru 4 tenant yang telah memulai pembangunan. “Jadi ada batas pembangunannya, artinya mereka harus memperlihatkan progresnya sampai 20 September. Apabila lewat dari tanggal itu mereka tidak ada progress atau tidak ada pembangunan dan tidak ada material yang datang, dengan tegas kami akan menggantinya dengan tenant yang baru,” ucap Eka Yudiantara.

Eka Yudiantara juga menyampaikan sampai saat ini baru e-sport yang memberikan komitmen untuk siap selesai dan mulai pada 1 Oktober 2024. Selain itu, pihaknya akan mengkoordinasikan soft opening dengan Bekraf pada pertengahan Oktober 2024. Tanggal pasti soft opening masih akan diumumkan. 
“Kami harap pada 1 Oktober 2024, semua tenant sudah selesai membangun 100 persen, sehingga bisa memulai uji coba. Untuk soft opening, tanggal masih akan menyusul, yang pasti pertengahan Oktober,” katanya.

Eka Yudiantara menyebut, tenant yang ada saat ini didominasi oleh usaha kuliner untuk di lantai 1, dengan ada beberapa produk kerajinan tangan dan parfum. Selain itu, alasan keterlambatan para tenant dalam memulai pembangunan adalah karena susah mencari tukang.

“Sampai saat ini progresnya baru 40 persen. Artinya memang tidak terlihat ada pergerakan di sini tapi di tempatnya masing-masing mereka sudah mulai mempersiapkan. Kami sudah memberikan banyak kemudahan dan dukungan. Harapan kami, tenant yang ada bisa lebih aktif dan memenuhi tenggat waktu. Jika ada calon tenant yang lebih siap, kami akan menerima mereka setelah 20 September,” kata Eka Yudiantara. 7 cr79

Komentar