Harga Stabil, Pasokan Daging Babi Aman Jelang Galungan
DENPASAR, NusaBali - Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, harga daging babi di Bali stabil pada kisaran Rp 48.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini telah terjadi sejak tiga bulan lalu, namun tidak disebabkan oleh persiapan hari raya. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Nurul Hadiristiyantri, memastikan pasokan daging babi mencukupi kebutuhan masyarakat Bali selama perayaan dan tidak ada lonjakan harga.
Nurul menyatakan bahwa meskipun angka pasti belum dirilis, pihaknya telah mendata pasokan dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Populasi babi di Bali diperkirakan mencapai sekitar 400.000 ekor, dengan sumber pasokan utama dari Gianyar dan Bangli. “Kami sudah memantau pasokan daging babi untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan. Stok cukup, dan kami pastikan masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan umat Hindu di Bali yang merayakan hari suci tersebut,” kata Nurul, ditemui diruang kerjanya Jalan WR Supratman Nomor 71, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur, Rabu (11/9).
Nurul menegaskan bahwa kenaikan harga daging babi yang terjadi saat ini bukan dipicu oleh Hari Raya Galungan, melainkan karena faktor permintaan dari luar Bali. “Kenaikan harga sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, terutama karena tingginya permintaan dari luar Bali, terutama Kalimantan dan Sulawesi, yang masih menghadapi wabah African Swine Fever (ASF),” ujarnya.
Harga daging babi saat ini berada di kisaran Rp 48.000 hingga Rp 50.000 per kilogram. “Sebelumnya, sempat jatuh sampai Rp 25.000 per kg, kemudian kami dengan asosiasi Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) menyepakati kalau pelaku usaha membeli di peternak itu Rp 36.000 per kg. Jadi kalau Rp 48.000 sampai Rp 50.000 itu sudah diatas rata-rata ya, sudah mendapat keuntungan lah penjual dan peternak babi itu,” ujarnya.
Nurul juga menjelaskan, bahwa kenaikan harga ini sudah menguntungkan peternak di Bali, dan diperkirakan tidak akan naik menjelang Galungan. Menurutnya kenaikan harga ini sudah sejak tiga bulan yang lalu karena disebabkan banyaknya Bali mengekspor babi ke luar, dan bukan karena mendekati hari raya. Kata Nurul, kemungkinan juga harga daging babi di pasaran juga tidak akan naik ataupun naik jauh menjelang Galungan dan Kuningan ini. “Menjelang Galungan dan Kuningan ini saya rasa enggak ya untuk harga babi ini akan melonjak naik lagi, semoga saja tidak. Kebutuhan babi di dalam masih bisa kita penuhi dan ketersediaan masih ada, saya rasa tidak ada kenaikan harga babi walaupun menjelang hari raya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua GUPBI Bali I Ketut Hari Suyasa, menyebutkan bahwa permintaan tinggi dari Sulawesi Utara menjadi salah satu penyebab utama stabilitas harga babi di Bali. “Industri peternakan babi di Bali diprediksi akan terus stabil dalam dua hingga lima tahun ke depan berkat tingginya permintaan,” jelas Hari Suyasa.
Hari Suyasa menambahkan, bahwa harga babi hidup yang terlalu tinggi bisa berdampak negatif bagi industri. “Harga ideal untuk babi hidup yang menguntungkan baik bagi peternak maupun konsumen adalah sekitar Rp 45.000 per kilogram,” ujar Hari Suyasa.cr79
1
Komentar