nusabali

Tingkat Kemiskinan di Bali 4,00 Persen, Tempati Posisi Terendah Secara Nasional

  • www.nusabali.com-tingkat-kemiskinan-di-bali-400-persen-tempati-posisi-terendah-secara-nasional

DENPASAR, NusaBali - Tingkat kemiskinan di Bali terus mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, persentase penduduk miskin di Bali pada Maret 2024 tercatat sebesar 4,00 persen.

Angka ini turun 0,25 persen dari Maret 2023 yang sebesar 4,25 persen. Sedangkan di nasional, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,03 persen, menjadikan Bali sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia. 

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Bali Anak Agung Gede Dirga Kardita, menjelaskan, bahwa tren penurunan ini terus berlanjut sejak puncak kemiskinan pada September 2021 akibat pandemi Covid-19. “Penurunan tingkat kemiskinan ini sejalan dengan bangkitnya sektor pariwisata di Bali. Kami melihat peningkatan kunjungan wisatawan, peningkatan hunian kamar hotel, serta peningkatan penyerapan tenaga kerja,” ujar Kardita saat ditemui di kantornya Jalan Raya Puputan Nomor 1 Niti Mandala, Denpasar, Rabu (11/9). 

Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka di Bali pada Februari 2024 turun menjadi 1,87 persen dari sebelumnya 5,6 persen pada masa pandemi, yang turut berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan. BPS Bali juga merilis hasil perhitungan tingkat kemiskinan di setiap kabupaten/kota di Bali pada Maret 2024. Kabupaten Badung dan Kota Denpasar mencatat angka kemiskinan terendah, masing-masing sebesar 2,23 persen dan 2,59 persen.  Sebaliknya, Kabupaten Karangasem menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi, mencapai 6,52 persen. Kabupaten seperti Jembrana 4,51 persen, Tabanan 4,40 persen, Gianyar 4,00 persen, Klungkung 5,30 persen, Bangli 5,06 persen, dan Buleleng 5,39 persen.

Jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2024 turun sebanyak 4,51 ribu orang dibandingkan kondisi Maret 2023 (dari 123,82 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 119, 31 ribu orang pada Maret 2024). Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di pedesaan turun sebanyak 4,84 ribu orang (dari 69,96 ribu orang pada Maret 2023 menjadi 65,12 ribu orang pada Maret 2024).

Garis Kemiskinan di Provinsi Bali pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 568.510 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 391.618 per kapita per bulan (68,88 persen), dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 176.892 per kapita per bulan (31,12 persen). Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Bali memiliki 4,68 anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata sebesar Rp 2.660.627 per rumah tangga per bulan. Kardita juga menyoroti faktor external yang membantu dalam penurunan angka kemiskinan. Pemerintah pusat dan daerah, termasuk Bali, memberikan berbagai bentuk bantuan pangan dan bantuan lainnya untuk masyarakat kurang mampu. Salah satu bentuk bantuan yang berdampak signifikan seperti bantuan beras. “Bantuan-bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, seperti bantuan pangan sangat membantu masyarakat miskin di Bali. Hal ini terbukti ketika harga beras naik di awal 2024, pemerintah langsung fokus memberikan bantuan kepada masyarakat,” ungkapnya.cr79

Komentar