Raih 14 Medali, Kontingen Paralimpiade Cetak Sejarah
JAKARTA, NusaBali - Kontingen Paralimpiade Indonesia menorehkan sejarah dengan meraih 14 medali pada Paralimpiade Paris 2024. Rincian medali itu, satu medali emas, delapan perak dan lima perunggu. Namun jumlah raihan emas menurun, jika dibandingkan di Paralimpiade Tokyo 2020, yang meraih dua emas, tiga perak dan empat perunggu.
"Alhamdulillah, apa yang kita sampaikan saat acara pengukuhan dan pelepasan untuk mengukir sejarah, sekarang teman-teman bisa membuktikan mengukir sejarah di Paralimpiade 2024," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, dalam rilis Rabu (11/9).
Atas nama pemerintah, kata Dito, pihaknya mengucapkam terima kasih. Prestasi ini dinilai menjadi inspirasi, khususnya bagi generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia, bahwa saat punya semangat, pasti bisa.
Perolehan 14 medali itu pun jadi semangat menuju Paralimpiade 2028. Menpora optimistis Indonesia dapat membuat sejarah baru nanti di Los Angeles, Amerika Serikat. Deretan cabang olahraga yang belum meraih medali nanti pada Paralimpiade 2028 dipoles lagi. Karena saat ini, ada Paralympic Training Center di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang digunakan untuk mempersiapkan diri.
Dalam Paralimpiade 2024 Paris, cabang olahraga boccia menjadi salah satu yang membuat kejutan. Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, Felix Ardi Yudha dan Muhammad Bintang Satria Herlangga meraih dua medali perak dan dua perunggu dalam debutnya di Paralimpiade.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Menpora, karena selalu mengizinkan boccia mengikuti single event guna mencari poin agar masuk Paralimpiade dan akhirnya sekarang berbuah medali. Itu hal yang luar biasa," ucap Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun.
Chef de Mission (CdM), Reda Manthovani berharap, ada banyak atlet dari berbagai cabor yang rutin diberi kesempatan untuk mengikuti event internasional.
"Dengan banyaknya atlet yang meraih medali, harapannya atlet lain juga bisa try out mendapatkan poin yang lebih banyak dan dikembangkan lagi," kata Reda Manthovani. k22
Komentar