Porprov Bali Diikuti 4.353 Atlet
Jumlah atlet yang di Porprov banyak mengalami peningkatan. Karena setiap daerah mengirim atletnya di Porprov juga mengalami peningkatan.
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi memastikan gelaran Porprov Bali XIII/2017 di Kabupaten Gianyar diikuti sebanyak 4.353 atlet. Jumlah itu merupakan data keseluruhan dari tiap-tiap kontingen di seluruh Bali. Selain itu, sebanyak 1.183 ofisial dan manajer ikut mendampingi atlet asuhannya bertanding.
"Jadi secara keseluruhan, baik jumlah atlet, ofisial dan manajer mencapai 5.536. Jumlah itu mengalami peningkatan dari Porprov 2015 di Buleleng," ucap Suwandi, di Denpasar, Jumat (18/8). Menurut mantan Ketum KONI Badung itu, peningkatan jumlah atlet itu pasti, setelah juga melihat peningkatan jumlah atlet yang dikirim masing-masing kontingen.
"Data riilnya kami tidak pasti. Yang jelas jumlah atlet yang berlaga di Porprov banyak mengalami peningkatan. Karena setiap daerah mengirim atletnya di Porprov juga mengalami peningkatan," beber Suwandi. Hanya saja saat ditanya soal masuk tidaknya atlet taekwondi dalam jumlah atlet tadi, Suwandi enggan menjawabnya.
"Saya hanya dikasi laporan data 4.353 atlet yang tampil di Porprov. Urusan atlet TI Denpasar masuk atau tidak dalam verifikasi, lihat saja saat technical meeting (TM) pada 20 Agustus nanti. Disana akan terlihat dengan jelas," papar Suwandi.
Mengingat, TI Denpasar itu urusan internal di cabor bersangkutan. Sebab, di masing-masing cabor yang dipertandingkan ada Teknichal Delegate (TD). TD itu dibentuk oleh Pengprov cabor yang berkomunikasi dengan panitia induk Porprov. "Jelasnya lihat saja nanti ya," harap Suwandi.
Penambahan jumlah atlet juga diyakini karena ada penambahan cabor yang dipertandingkan. Meski ada pengurangan nomor karena menyesuikan dengan jumlah nomor yang dipertandingkan di ajang event PON. Tapi jumlah pengurangannya disebutkan sedikit. Dan, penambahan jumlah nomor yang dipertandingkan di masing-masing cabor cukup lumayan.
"Makanya jumlah atlet terus bertambah banyak setiap event Porprov. Jadi, saya harap tetap sukses pelaksanaan. Baik secara kuantitas dan kwalitas," harap Suwandi.
Dia menyayangkan jika ada anggapan di cabor bawah Porprov Tahun ini proyeksikan tidak menyasar PON Papua XX/2020. Menurut Suwandi anggapan itu sangat keliru. Sebab, sejak awal KONI menegaskan jika Porprov tahun ini jelas-jelas ditujukan untuk proyeksi PON. Bagi yang menyatakan jika itu merupakan waktu yang cukup lama dan masih jauh itu anggapan sangat keliru.
Sebab, di seluruh cabor yang dipertandingkan akan digunakan untuk penjaringan atlet bayangan menuju Pra PON tahun 2019. Bagi dia waktu 2 tahun itu merupakan waktu yang relatif singkat untuk bisa lolos PON. Karena disini KONI Bali menekankan tentang proses yang benar-benar untuk menjadi juara sejati.
"Catat dan ingat, waktu PON Jabar Bali menerjunkan 421 atlet. Yang meraih medali hanya 20 orang. Terus itu bagaimana, bagi kami itu jumlah rasio yang sangat kecil yang bisa meraih prestasi di PON. Makanya sekarang kita benahi dengan persiapan matang dan berjenjang," papar Suwandi. *dek
"Jadi secara keseluruhan, baik jumlah atlet, ofisial dan manajer mencapai 5.536. Jumlah itu mengalami peningkatan dari Porprov 2015 di Buleleng," ucap Suwandi, di Denpasar, Jumat (18/8). Menurut mantan Ketum KONI Badung itu, peningkatan jumlah atlet itu pasti, setelah juga melihat peningkatan jumlah atlet yang dikirim masing-masing kontingen.
"Data riilnya kami tidak pasti. Yang jelas jumlah atlet yang berlaga di Porprov banyak mengalami peningkatan. Karena setiap daerah mengirim atletnya di Porprov juga mengalami peningkatan," beber Suwandi. Hanya saja saat ditanya soal masuk tidaknya atlet taekwondi dalam jumlah atlet tadi, Suwandi enggan menjawabnya.
"Saya hanya dikasi laporan data 4.353 atlet yang tampil di Porprov. Urusan atlet TI Denpasar masuk atau tidak dalam verifikasi, lihat saja saat technical meeting (TM) pada 20 Agustus nanti. Disana akan terlihat dengan jelas," papar Suwandi.
Mengingat, TI Denpasar itu urusan internal di cabor bersangkutan. Sebab, di masing-masing cabor yang dipertandingkan ada Teknichal Delegate (TD). TD itu dibentuk oleh Pengprov cabor yang berkomunikasi dengan panitia induk Porprov. "Jelasnya lihat saja nanti ya," harap Suwandi.
Penambahan jumlah atlet juga diyakini karena ada penambahan cabor yang dipertandingkan. Meski ada pengurangan nomor karena menyesuikan dengan jumlah nomor yang dipertandingkan di ajang event PON. Tapi jumlah pengurangannya disebutkan sedikit. Dan, penambahan jumlah nomor yang dipertandingkan di masing-masing cabor cukup lumayan.
"Makanya jumlah atlet terus bertambah banyak setiap event Porprov. Jadi, saya harap tetap sukses pelaksanaan. Baik secara kuantitas dan kwalitas," harap Suwandi.
Dia menyayangkan jika ada anggapan di cabor bawah Porprov Tahun ini proyeksikan tidak menyasar PON Papua XX/2020. Menurut Suwandi anggapan itu sangat keliru. Sebab, sejak awal KONI menegaskan jika Porprov tahun ini jelas-jelas ditujukan untuk proyeksi PON. Bagi yang menyatakan jika itu merupakan waktu yang cukup lama dan masih jauh itu anggapan sangat keliru.
Sebab, di seluruh cabor yang dipertandingkan akan digunakan untuk penjaringan atlet bayangan menuju Pra PON tahun 2019. Bagi dia waktu 2 tahun itu merupakan waktu yang relatif singkat untuk bisa lolos PON. Karena disini KONI Bali menekankan tentang proses yang benar-benar untuk menjadi juara sejati.
"Catat dan ingat, waktu PON Jabar Bali menerjunkan 421 atlet. Yang meraih medali hanya 20 orang. Terus itu bagaimana, bagi kami itu jumlah rasio yang sangat kecil yang bisa meraih prestasi di PON. Makanya sekarang kita benahi dengan persiapan matang dan berjenjang," papar Suwandi. *dek
1
Komentar