Wisman Jerman Dinilai Potensial
DENPASAR, NusaBali - Jumlah kunjungan wisatawan Jerman ke Bali dinilai potensial dan layak untuk ditingkatkan. Selain jumlah masih kurang dibanding dengan wisman asal Eropa lainnya, wisman Jerman dinilai sebagai wisman yang ‘royal’. Selain itu, masa tinggalnya lumayan lama dan reputasinya juga relatif baik. Tidak suka berulah.
“Track recordnya bagus,” ujar I Wayan Dumya, seorang praktisi pariwisata dari Desa Kenderan, Tegalalang, Gianyar.
Menurut Dumya, sepanjang dirinya sebagai tour guide atau pemandu wiata, belum pernah wisman Jerman membuat ulah, seperti keonaran dan ulah pelanggaran hukum dan etika. “Namun ini sebatas yang saya ketahui,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, rata-rata lama tinggal wisman Jerman di Bali, cukup panjang, sekitar 2 minggu. “Hampir sama dengan masa tinggal wisman Eropa pada umumnya,” ujar Dumya.
Dengan alasan itulah, Dumya mengatakan jumlah kunjungan wisman Jerman layak untuk ditingkatkan. “Selain dikenal tertib, juga concern dengan alam dan budaya. Tentu saja dampak ekonominya diharapkan lebih baik dirasakan masyarakat,” kata Dumya.
Sementara BPS Provinsi Bali mencatat wisman Jerman yang berkunjung ke Bali dalam kurun waktu Januari-Juli 2024 sebanyak 110.455. Dengan jumlah kunjungan tersebut, wisman Jerman berada pada peringkat 10 atau peringkat terakhir 10 besar wisman ke Bali.
Jumlah wisman Jerman tersebut di bawah wisman Inggris dan Prancis, dua negara Eropa lainnya. Wisman Inggris berada di posisi 4 besar dengan jumlah kunjungan sebanyak 168.003 dan wisman Prancis pada peringkat 7 dengan jumlah kunjungan wisman 139.417. 7 k17
1
Komentar