Cegah Hoaks dan Isu Provokatif Jelang Pilkada, Polda Intensifkan Patroli Siber
Diprediksi suhu politik akan meningkat dengan konten di media sosial disaat sudah memasuki tahap kampanye
DENPASAR, NusaBali
Polda Bali mengintensifkan patroli siber jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang. Patroli siber digencarkan untuk mengantisipasi penyebaran hoaks (berita bohong,red) dan isu-isu provokatif berlatar belakang SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) di media sosial.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Sabtu (14/9), langkah Polda Bali ini mencakup pemantauan media sosial secara intensif serta tindakan cepat untuk menurunkan konten yang berpotensi memicu ketegangan politik. Patroli ini dilakukan oleh personel Direktorat Kriminal Khusus dan Bidhumas Polda Bali.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, menjelaskan, bahwa patroli siber bertujuan mencegah penyebaran berita hoaks serta konten provokatif yang dapat memanaskan situasi politik di Bali. “Patroli Siber bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik di masyarakat maupun di dunia maya, dengan mengutamakan langkah preemtif dan preventif. Dengan demikian, suhu politik menjelang Pilkada 2024 tetap sejuk, aman, dan damai,” ujar Kombes Jansen, Sabtu (14/9).
Hingga saat ini, kata Kombes Jansen, hasil patroli siber di tahap penelitian persyaratan, penetapan, dan pengundian nomor urut pasangan calon belum menemukan adanya berita hoaks maupun konten provokatif di media sosial. Hanya ada konten yang memperkenalkan para calon serta partai pendukung yang akan berlaga dalam Pilkada. “Diprediksi suhu politik akan meningkat dengan konten di media sosial disaat sudah memasuki tahap kampanye. Polda Bali akan terus memantau media sosial, melakukan counter opini, dan mengambil tindakan jika menemukan konten provokatif atau hoaks,” tegasnya.
Sebagai Kasatgas Humas Ops Mantap Praja Agung-2024, dia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak terpecah belah. “Gunakan media sosial dengan bijak dan pastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Jangan sampai perbedaan dukungan dalam Pilkada Serentak pada 27 November nanti memicu konflik di masyarakat,” ujar Kombes Jansen. cr79
1
Komentar