nusabali

Semarak Maulid Nabi di Kampung Islam Kepaon: 6.000 Telur Hiasi Perayaan di Tengah Hujan

  • www.nusabali.com-semarak-maulid-nabi-di-kampung-islam-kepaon-6000-telur-hiasi-perayaan-di-tengah-hujan

DENPASAR, NusaBali.com — Ribuan umat Muslim di Kampung Islam Kepaon, Bali, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan semangat luar biasa meski hujan deras mengguyur Kota Denpasar sejak malam sebelumnya. Peringatan yang berlangsung pada Senin (16/9/2024) diwarnai dengan Pawai Ta’aruf dan tradisi unik bale suji yang menggunakan 6.000 butir telur.

Ketua Umum Yayasan Masjid Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon, Fathurrahim, menjelaskan bahwa masyarakat tetap antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. “Kalau jumlahnya seluruh warga hadir, lebih dari 500 atau sekitar 1.000an, ramai dari awal. Saya tadi pagi juga menyampaikan sambutan untuk Pawai Ta’aruf, alhamdulillah atensi dan semangatnya luar biasa,” ujar Fathurrahim.

Tema Maulid Nabi kali ini, "Semangat Persatuan dan Kecintaan Kepada Rasulullah", diangkat untuk memperkuat ikatan antarumat Muslim dan menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat Hindu setempat. Hal ini terlihat dari kehadiran tokoh-tokoh lintas agama yang ikut menyemarakkan peringatan tersebut.

Salah satu tradisi yang paling menarik perhatian adalah bale suji yang berisi 6.000 butir telur. Telur-telur ini dihias dengan bunga berwarna-warni dan dipersembahkan sebagai simbol filosofi kesederhanaan dan kebersamaan. Fathurrahim menjelaskan, “Simbol telur maknanya, seperti apapun telur itu diracik atau dibungkus, esensinya tidak berubah, tetap telur. Demikian juga manusia, apapun keadaan kita, jabatan atau kedudukan, kita tetap manusia.”

Selain Pawai Ta’aruf yang melibatkan masyarakat mengelilingi kampung sejauh 1 kilometer, acara ini juga dihibur oleh Tari Rodat, tarian khas Muslim Kepaon yang menjadi bagian integral dari setiap perayaan agama. Tari Rodat, yang menggambarkan kebersamaan dan kekompakan, menghidupkan suasana sekaligus mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga solidaritas.

“Tari Rodat ini sudah ada sejak sebelum tahun Hijriah dan menjadi simbol berdirinya Kampung Islam Kepaon. Hingga kini, kami melestarikan tradisi ini,” kata Fathurrahim.

Setelah Pawai Ta’aruf dan Tari Rodat, acara dilanjutkan dengan khitanan massal, di mana sekitar 20 anak berpartisipasi. Menjelang sore, ribuan butir telur dari bale suji dibagikan kepada masyarakat sebagai penutup dari rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.

Peringatan yang meriah ini membuktikan bahwa meskipun cuaca tidak mendukung, semangat persatuan dan kebersamaan masyarakat Kampung Islam Kepaon tetap terjaga. *ant

Komentar