Maria Londa Sumbang Emas Lagi
MEDAN, NusaBali - Atlet atletik Bali, Maria Natalia Londa kembali meraih medali emas pada PON XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara pada nomor lompat jangkit.
Kali ini, atlet kelahiran Denpasar, 29 Oktober 1990 ini berhasil memecahkan rekornya sendiri di penghujung karier selama membela Bali pada event empat tahunan ini.
Pada babak final yang digelar di Stadion Madya Atletik Sport Center Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (16/9), medali emas Bali diraih oleh Maria Natalia Londa dengan catatan lompatan sejauh 13,75 meter. Sedangkan medali perunggu juga diraih atlet Bali, yakni Ni Kadek Rani dengan lompatan 12,89 meter, sementara medali perak diraih atlet Banten Maesaroh dengan lompatan sejauh 13,07 meter.
Ditemui usai pertandingan, Maria Londa bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas capaian yang sudah didapatkannya hingga saat ini. Pada nomor lompat jangkit PON XXI/2024 ini, dirinya berhasil mencatatkan lompatan sejauh 13,75 meter sekaligus memecahkan rekornya sendiri d PON sebelumnya yang hanya mencapai 13,60 meter. "Puji Tuhan untuk hasil ini. Bersyukur masih ada di titik ini support yang luar biasa dari seluruh jajaran, baik dari rekan-rekan sesama atlet, PASI dan lainnya. Saya berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan itu," ungkapnya, Senin (16/9)
Menurutnya, pada PON selanjutnya dirinya sudah tidak bisa membela Bali lagi. Hal ini karena faktor usia yang melewati batas yang ditentukan. Karena dalam aturan untuk lompat jauh dan lompat jangkit hanya mencapai usia 35 tahun, sedangkan kini usianya 34 tahun. Maka, PON XXI/2024 ini merupakan PON terakhirnya dan memberikan kado istimewa terakhir kalinya untuk Bali, yakni emas dan rekor baru dalam event bergengsi ini. "Ini terakhir saya membela Bali di PON. Karena faktor usia di PON berikutnya sudah melewati batas. Saya berterima kasih untuk semua dukungan yang datang dari segala lini selama ini," imbuhnya
Meski tidak bisa membela Bali lagi di PON selanjutnya, Maria Londa mengaku selalu siap jika dipanggil Timnas untuk mengikuti berbagai kejuaraan internasional, termasuk SEA Games. Dia juga berpesan untuk adik-adiknya di atletik untuk terus berjuang membela dan mengharumkan nama Bali ke depannya. "Saat ini sudah ada regenerasi atlet yang sangat baik, semoga mereka berlatih secara tekun dan memberikan yang terbaik untuk Bali. Kalau saya, jika dipanggil dan dikasih kepercayaan, saya siap ke SEA Games," tuturnya.
Atlet lompat jauh Bali Maria Londa (tengah), atlet NTB Rohani (kiri), atlet Papua Visensia Amjara (kanan) berpose usai penyerahan medali. –ANTARA
Sementara Sekertaris Umum KONI Bali, I Nyoman Yamadhi Putra mengaku berbangga dan bersyukur Maria Londa memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan catatan 13,75 meter. Mudah-mudahan ini kado istimewa buat Maria, karena sebentar lagi mengakhiri kariernya. "Ini rangkaian terbesar seumur hidup, bahwa Maria tidak terkalahkan dalam hal lompat jauh dan lompat jangkit. Tentunya ini kado istimewa," katanya.
Dengan capaian itu, Yamadhi Putra berharap ada regenerasi, termasuk salah satu atlet lompat jangkit, Ni Kadek Rani yang pada PON XXI/2024 ini mencatatkan lompatan sejauh 12,26 meter. Dengan adanya Rani ini, diproyeksi untuk menggantikan atau menyusul capaian Maria Londa. "Mudah-mudahan bisa mengikuti jejaknya. Rani juga akan dilatih oleh Maria. Semoga ke depannya Maria akan menularkan kemampuannya," pungkas Yamadhi Putra.
Maria Londa tercatat telah lima kali mengawinkan medali emas yang didapatkannya dalam multi event olahraga empat tahunan tersebut. Mulai dari PON XVII Kalimantan Timur 2008, Riau XVIII 2012, Jawa Barat XIX 2016, Papua XX 2020 (penyelenggaraan 2021 karena pandemi COVID-19), dan yang teranyar PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. 7 dar
Komentar