Warga Pertanyakan Pengerukan Sempadan Tukad Petanu
Pemerintah Desa Batuan tidak dilibatkan dalam proses perizinan.
GIANYAR, NusaBali
Warga Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, pertanyakan tujuan pengerukan sempadan Tukad Petanu. Mereka khawatir aktivitas pengerukan sempadan sungai menyebabkan Jalan Raya Tegenungan tergerus. Tak ada sosialisasi kepada masyarakat. Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, juga mengaku tidak tahu tentang pengerukan itu.
Ari Anggara mendapati aktivitas pengerukan sempadan Tukad Petanu sudah berjalan. Perbekel termuda di Gianyar ini pun menyerahkan kepada yang membidangi perizinan. Pemerintah desa tidak dilibatkan dalam perizinan. “Wenten perizinan nika, sudah tiang konfirmasi ke yang bersangkutan melalui pak kelihan.
Coba konfirmasi ke pemberi izinnya nggih. Dalam kapasitas Pemdes, beberapa perizinan sudah tidak dilibatkan,” ungkap Ari Anggara, Senin (16/9). Kasat Pol PP Gianyar I Made Watha juga mengatakan pengerukan sempadan sungai merupakan ranah Dinas Perizinan. Dia mengaku belum menerima laporan terkait aktivitas pengerukan tersebut. “Belum ada laporan, nanti tim cek lokasi, coba konfirmasi dengan Dinas Perizinan dan Dinas PUPR,” ujar Watha.
Menurut warga Desa Batuan, pengerukan sempadan Tukad Petanu berbanding terbalik dengan penertiban penggalian batu padas. Akibat penertiban itu penggali batu padas mulai berkurang. Kini, justru dikeruk dengan alat berat. Warga tidak tahu fungsi pengerukan sempadan Tukad Petanu. Sosialisasi sangat minim.
“Kami takutnya Taman Subak Petanu yang dibuat Bupati Mahayastra dan jalan yang belum genap lima tahun dibangun terkena dampaknya, semoga tidak jebol lagi,” harap warga. Sumber ini menambahkan, pemerintah desa juga tidak tahu tentang pengerukan sempadan Tukad Petanu. “Pihak desa juga tidak tahu, warga kan bingung jadinya. Jika sudah ada izin dan kelayakannya kami cukup senang apalagi nanti bisa membuka lapangan pekerjaan baru,” ungkapnya. 7 nvi
Komentar