Bali Darurat Sampah, Sekolah Diharapkan Mencetak Generasi Hijau
DENPASAR, NusaBali - Rendahnya kesadaran warga memilah sampah jadi salah satu sebab persoalan sampah di Bali tak kunjung selesai.
Lembaga pendidikan pun diharapkan mampu membentuk karakter anak didik menjadi generasi hijau yang peka dengan kebersihan lingkungan.
“Perilaku pembiaran terhadap kerusakan lingkungan tidak bisa dikembangkan pada kalangan generasi muda. Pembentukan pribadi dan perilaku baik harus ditanamkan sejak dini,” ujar Direktur Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) Catur Yudha Hariani, Senin (16/9).
PPLH Bali berusaha mencetak generasi hijau yang peduli lingkungan dengan menggandeng sekolah-sekolah di Bali. Bekerja sama dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali dan Dinas Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten se-Bali, PPLH Bali menyelenggarakan roadshow bertajuk ‘Green Gen Power: Sekolah Ekologis, Anak Muda, dan Aksi Nyata’. Roadshow Sekolah Ekologis pada 7 Agustus sampai 13 September 2024.
Roadshow dilakukan ke 17 sekolah di Bali, yakni, SDN 7 Dauh Puri, SDN 29 Pemecutan, SMP PGRI 3 Denpasar, SDN 6 Tuban, SMPN 2 Mengwi, SMPN 1 Gianyar, SDN 1 Mambang, SMPN 1 Tabanan, SMPN 1 Bangli, SDN 1 Tojan, SMPN 3 Amlapura, SDN 4 Pendem, SMPN 1 Negara, SDN 1 Banyuning, SMPN 4 Sukasada, SDN 2 Lebih, dan SDN 3 Peguyangan.
Perjalanan ke sekolah tidak sekadar kunjungan semata, tapi tim PPLH Bali memberikan penguatan kapasitas kepada para duta sekolah ekologis. Masing-masing sekolah dipilih 20 anak sebagai duta sekolah ekologis ini. Selama 7 jam duta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pendidikan lingkungan. Ada 4 materi utama yakni Pengenalan Sekolah Ekologis, Hak Ekologi Anak, Pengelolaan Sampah dan Solusinya, Latihan Kepemimpinan Dasar, Rencana Kerja Duta Sekolah Ekologis, ditutup dengan upacara pengukuhan duta sekolah ekologis.
Metode penyampaian materinya beragam mulai dari presentasi, tanya jawab, main peran, kuis, game, bernyanyi, nonton film sampai dengan praktik. Metode yang mudah dimengerti anak-anak menjadi penting karena ini bekal para duta untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan kepada kawan sebayanya di sekolah.
“Pendidikan adalah senjata yang ampuh untuk menyelamatkan lingkungan. Karena melalui pendidikan inilah aksi-aksi penyelamatan dan juga penyemaian nilai-nilai kecintaan terhadap lingkungan dapat dilakukan. SMP PGRI 3 Denpasar pun sangat senang dan bahagia dengan terpilihnya sekolah kami menjadi sekolah ekologis,” ujar Kepala Sekolah SMP PGRI 3 Denpasar Ni Made Chandra Widayanti SPd.
Program sekolah ekologis juga disambut baik Pejabat Fungsional Pengawas selaku perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Ni Ketut Catur Aryathi. “Program sekolah ekologis bermanfaat sekali bagi sekolah, karena di sana warga sekolah bisa belajar tentang dampak lingkungan yang tercemar dan manfaat lingkungan yang bagus untuk kesehatan. Melalui program sekolah ekologis ini, siswa-siswi bisa melakukan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan dan bisa menggetok tularkan di rumah dan lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
PPLH Bali juga membuat memorandum of understanding (MoU) dengan 17 sekolah dan mengangkat sebanyak 350 siswa-siswi terpilih menjadi duta sekolah ekologis. Hal ini sebagai bentuk komitmen untuk terus melakukan kerja-kerja pelestarian tanpa henti dan berestafet ke generasi berikutnya. 7 a
Komentar