Kapolsek Kota Jadi Korban Pencatutan, Namanya Dipakai Peras Korban Kebakaran
Pemilik toko menyetujui permintaan tersebut dan mentransfer uang sebesar Rp 10 juta ke rekening yang diberikan pelaku.
SINGARAJA, NusaBali
Nama Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan dicatut oleh orang tak dikenal untuk melakukan pemerasan. Namanya disalahgunakan untuk meminta uang pada pemilik Toko Jaya Listrik di kawasan Pasar Anyar Buleleng yang mengalami kebakaran, Rabu (11/9) malam lalu.
Awalnya, pemilik toko, Nyoman Rena, 60, dihubungi melalui pesan singkat via WhatsApp oleh pelaku yang berpura-pura menjadi Kapolsek, pada hari yang sama tetapi setelah kebakaran. Dalam pesan itu, pelaku menyebut kebakaran toko tersebut akan diselidiki oleh Laboratorium Forensik Polda Bali.
Kemudian pelaku meminta sejumlah uang untuk biaya transportasi penyelidikan. Tanpa curiga, Rena menyetujui permintaan tersebut dan mentransfer uang sebesar Rp 10 juta ke rekening yang diberikan pelaku. Rena mengirimkan ke rekening atas nama Sheila Rahma Azzahra.
“Korban diminta transfer uang sebanyak Rp 5 juta, yang katanya untuk transportasi tim Lab Forensik. Transfer melalui m-banking dilakukan sebanyak dua kali pada Kamis (12/9), jadi kena Rp 10 juta,” kata Kompol Agus Dwi pada Senin (16/9) siang.
Korban yang telah mengirimkan uang ke pelaku, kemudian mengirimkan screenshot-nya ke Kapolsek Kota Singaraja gadungan. Pelaku lalu menyebut sudah menyampaikan ke Tim Lab Forensik. Percakapan itu terhenti pada pukul 16.04 Wita setelah korban membalas pesan pelaku, yang berharap Tim Lab Forensik cepat datang.
Belakangan, pemilik toko mengetahui dirinya kena tipu, ketika ia menanyakan perihal kedatangan Tim Lab Forensik Polda Bali ke penyidik Polsek Kota Singaraja saat melakukan olah TKP esoknya, pada Kamis (12/9). Polisi pun kaget, sebab mereka belum menyampaikan surat ke Polda Bali.
“Pemilik toko bilang ada Kapolsek Kota Singaraja yang minta bantuan dana untuk kedatangan Tim Lab Forensik Polda Bali. Setelah dihubungi kembali, nomornya sudah tidak aktif,” lanjut Kompol Agus Dwi.
Kapolsek Kota Singaraja yang asli pun sudah dikonfirmasi oleh korban. Kompol Agus Dwi mengatakan bahwa nomornya hanya satu saja. Kontak pelaku tersebut menggunakan foto profil logo HUT ke-79 Polri, sedangkan kontak asli milik Kompol Agus Dwi menggunakan foto pribadi yang duduk bersama dengan dua orang.
Terkait hal ini, Kompol Agus Dwi meminta agar masyarakat berhati-hati, apabila ada orang yang mengatasnamakannya, untuk meminta uang.7 mzk
Komentar