WNA Perancis Hilang di Gunung Batukaru Masih Misteri
TABANAN, NusaBali - Warga negara asing (WNA) asal Perancis Stein Thibaulut,15, yang hilang di Gunung Batukaru, Tabanan, sejak beberapa waktu lalu hingga kini masih misteri. Sampai hari ke- 23 pashilan, WNA yang sebelumnya mendaki bersama keluarganya itu belum juga ditemukan oleh tim.
Tim gabungan terdiri dari unsur Basarnas, Polres Tabanan, BPBD, relawan, hingga warga lokal belum menemukan titik terang. Meskipun sejumlag tempat yang dicurigai sebagai lokasi korban, telah diubek-ubek. Bahkan pencarian juga telah melibatkan orang pintar hingga anjing pelacak.
Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma menegaskan pencarian terus dilakukan. Tiap hari ada puluhan personel yang dikerahkan. "Hingga hari ke-23, kami belum menemukan titik terang," ujarnya, Selasa (17/9).
Menurutnya, pencarian telah dilakukan dari berbagai titik. Termasuk di seputaran tongkat korban ditemukan. "Pencarian juga sedikit kendala karena jejak-jejak dari korban juga sudah hilang, terlebih lagi sering turun hujan. Namun, kami tetap berupaya," katanya.
Untuk itu, AKBP Chandra Citra Kesuma belum bisa memastikan kapan pencarian bakal dihentikan. Sebab ibu korban saat ini masih berada di Tabanan untuk ikut membantu pencarian. "Jadi kami stand by. Termasuk dalam pencarian kami juga libatkan orang pintar," tegasnya.
Sebelumnya, Staein Thibault dilaporkan hilang setelah terperosok saat mendaki Gunung Batukaru. Informasi dihimpun, awalnya Staein mendaki bersama ibunya, Mrs Sooman, 45, dan kakaknya Lucas, 17, serta adiknya Rafael, 12.
Mereka mendaki dari jalur Pura Malen, wilayah Banjar Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Minggu (25/8) sekitar pukul 10.00 Wita. Sayangnya, mereka terpisah mendaki. Korban Stein dan Lucas kemudian sempat terperosok lalu mereka terpisah. Kakak korban Lucas ditemukan di Desa Karyasari oleh warga.
Sebenarnya, jika tidak terpisah, rencananya mereka akan turun di Desa Wongaya Gede, Kecematan Penebel, Tabanan. Karena keluarga ini sudah memesan hotel di wilayah Penebel. Mereka ke Pupuan diantar driver I Gusti Ngurah Kusuma Putra. Oleh wisatawan, sopir diminta menunggu di kawasan Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel. Sopir ini memperkirakan mereka akan sampai pada Minggu sore sekitar pukul 18.00 wita.
Hanya saja setelah ditunggu sampai malam hingga pukul 22.00 Wita, keluarga Perancis ini tak kunjung tiba. Sopir Ngurah Kusuma Putra asal Mengwi, Badung, melaporkan ke Polsek Penebel dan Polres Tabanan. Pencarian pun sudah dilakukan sejak dilaporkan hilang. Dan hingga hari ke - 23 Staien belum ditemukan.7des
1
Komentar