9 Bulan, Realisasi PTSL Baru 24,87 Persen
Kendalanya, antara lain, banyak hari raya, banyak pemilik lahan tidak berdomisili di Karangasem, lahan sengketa, belum sepakat di internal para ahli waris, dan lain-lain.
AMLAPURA, NusaBali
Kantor Pertanahan Karangasem telah sembilan bulan atau Januari - September 2024, melaksanakan program PTSL (pendaftaran Tanah Sistimatis Lengkap) dengan target 4.000 bidang tanah. Namun pemberkasannya baru mencapai 24,87 persen atau 995 bidang pemberkasan.
Tanah yang belum pemberkasan 75,12 persen atau 3.005 bidang. Angka ini masih jauh dari harapan karena ada banyak kendala di lapangan. "Ini baru pemberkasan, belum ada sertifikat yang terbit,” jelas Kasubag Tata Usaha Kantor Pertanahan Karangasem Resa Prapanca kepada NusaBali di ruang kerjanya, Jalan Sudirman Amlapura, Selasa (17/9).
Penanganan PTSL, panitia dibagi tiga tim, Tim I Dipimpin I Gusti Ngurah Agung Sayoga Raditya, Tim II dipimpin Nengah Kardika, dan Tim III dipimpin I Made Ambara Jaya.
Tim I wilayah kerjanya, yakni Kecamatan Kubu, Kecamatan Sidemen, Desa Budakeling, Desa Bungaya Kangin, di Kecamatan Bebandem, Desa Seraya, Desa Seraya Barat, Desa Tumbu dan Kelurahan Padangkerta di Kecamatan Karangasem, Tim II dengan wilayah Kecamatan Abang, Kecamatan Selat, Desa Bhuana Giri dan Desa Jungutan di Kecamatan Bebandem, Kelurahan Subagan dan Desa Pertima, di Kecamatan Karangasem. Sedangkan Tim III wilayahnya, Kecamatan Rendang, Kecamatan Manggis, Desa Bebandem, Desa Bungaya, Desa Macang, Desa Sibetan di Kecamatan Bebandem.
Sisanya yang belum diselesaikan, sebanyak 3.005 bidang, padahal target di tahun 2024, jauh diturunkan di bandingkan target tahun 2023 sebanyak 6.216. Realisasi PTSL di tahun 2023, tercapai 5.616 bidang tersisa hanya 600 bidang atau capaiannya 90,34 persen, sisanya hanya 9,65 persen.
Sedangkan PTSL tahun 2022, dengan target 5.250 bidang, tercapai 5.600 bidang melebihi target. Harapannya ke depan, agar mampu menciptakan program Karangasem lengkap tahun 2025, yang artinya semua tanah di Karangasem telah bersertifikat.
“Tim yang mengerjakan lahan di program PTDSL tahun 2024, memang posisi hanya di tempat-tempat sulit, selain banyak kendala lainnya, walau telah dibantu 75 perbekel dan 3 lurah, ikut sebagai panitia,” jelasnya.
Kendalanya, antara lain, banyak hari raya, banyak pemilik lahan tidak berdomisili di Karangasem, lahan sengketa, belum sepakat di internal para ahli waris, dan lain-lain. Sedangkan progres penyelesaian produk untuk daftar isian 208 sementara terealisasi 56,20 persen, yang belum kelar 43,8 persen.
Padahal banyak manfaatnya, ikut program PTSL, di samping tidak perlu membayar, agar memiliki kepastian hukum, menghindari sengketa tanah, bisa digunakan untuk jaminan, batas-batasnya menjadi jelas, sebagai modal pendampingan usaha sebab sertifikat bisa dijaminkan.
PTSL merupakan program pemerintah yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sertifikat tanah secara gratis, program itu diawali tahun 2018 dan akan berakhir 2025.7k16
1
Komentar