Lestarikan Budaya dengan Busana
Kain menjadi busana khas tradisional yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Komunitas Cinta Berkain Indonesia
MANGUPURA, NusaBali
Namun, perkembangan zaman dan globalisasi menggerus tradisi berbusana kain di Indonesia. Upaya untuk kembali membangkitkan kebiasaan berbusana kain sebagai keseharian inilah yang coba didorong Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Provinsi Bali .
“Kami berharap kehadiran kami bisa menjadi pioner dalam melestarikan dan membudayakan wanita, khususnya di Bali dalam berbusana berkain,” kata ketua KCBI Bali, Mayke Boestami Anderson.
Kehadiran KCBI di Bali sendiri sudah berjalan setahun, tepatnya pada 6 Agustus 2016. Peringatan HUT pertama itu pun dilangsungkan pada Rabu (16/8) di Ayodya Hotel & Resort Nusa Dua. Terlihat hadir Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta, istri Sekda Kota Denpasar Kerti Iswara, Ketua Umum KCBI Pusat Sita H Agustanzil dan Ketua KCBI seluruh Indonesia dan Perth, Australia. “KCBI sebenarnya sudah berdiri tiga tahun lalu, namun di Bali baru terbentuk setahun silam,” kata Mayke didampingi Sekum Jro Puspawati Saskara dan Wakil Ketua Byang Mangku Hipno.
Selain di Bali, KCBI telah melebarkan sayap dengan mendirikan cabang di berbagai kota, di antaranya Bandung, Bogor, Malang, Surabaya, Lombok. KCBI juga berhasil merambah mancanegara seperti Australia dan Amerika Serikat. “KCBI ingin para wanita Indonesia berbusana kain khas tradisional dalam setiap kegiatan, dan khusus di Bali yang erat hubungannya keseharian dengan adat dan budaya, menjadikan Bali sangat kuat untuk menjadi bagian dalam melestarikan kain tradisional,” kata Sita H Agustanzil.
Penggunaaan kain Indonesia ini, lanjut Sita, juga sangat penting dalam rangka melindungi para perajin kain. “Apalagi saat ini sedang maraknya kain-kain yang datang dari luar, khususnya China dan India yang dibuat secara print dengan motif khas tenun Indonesia,” sebut Sita.
Sementara itu Wagub I Ketut Sudikerta dalam sambutannya memberikan apresiasi keberadaan KCBI Bali dalam kepedulian dan ikut melestarikan kain tradisional khususnya tenun khas Bali yang ujungnya juga turut membantu para perajin kain tradisional yang merupakan ujung tombak sektor UMKM Pulau Dewata.*mao
1
Komentar