nusabali

Palinggih Merajan Agung Pemayun Terbakar

Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 400 juta

  • www.nusabali.com-palinggih-merajan-agung-pemayun-terbakar

Diduga kebakaran akibat percikan api pembakaran sampah di dekat pura.

SEMARAPURA, NusaBali
Sebanyak lima palinggih di Merajan Agung Pemayun di Banjar Petapan, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, terbakar pada Selasa (17/9). Adapun palinggih yang terbakar tersebut yakni Meru Tumpang Tiga, Pengaruman, Gedong, Pelinggih Rong Telu, dan Mas Catu. Kerugian ditaksir mencapai Rp 400 juta.

Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, mengatakan kejadian ini bermula pada Selasa sekitar pukul 14.00 Wita. Ketika seorang warga bersama anaknya sedang bersih-bersih sampah dan memotong rumput di sebelah selatan tembok penyengker merajan. Kemudian anak tersebut membakar sampah yang telah dikumpulkan di selatan tembok penyengker Pura Merajan Agung Pemayun yang berjarak kurang lebih 10 meter.

Sekitar pukul 14.20 Wita, warga sekitar melihat ada kepulan asap di Palinggih Kemulan. Melihat ada kepulan asap tersebut kemudian warga yang bersangkutan menengok ke sebelah selatan tembok panyengker dan melihat anak tersebut sedang membakar sampah daun pohon manggis. Kejadian ini langsung disampaikan kepada warga lainnya, tak berselang lama warga pun berdatangan untuk memadamkan api dengan cara menyiramkan air. Namun, kobaran api tidak bisa dipadamkan.

Kemudian Perbekel Desa Aan I Wayan Wira Adnyana, menghubungin petugas pemadam kebakaran (Damkar) pukul 14.30 Wita. Selanjutnya tiga unit Damkar tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman, dan api bisa dipadamkan pada pukil 15.50 Wita. “Kebakaran kemungkinan diakibatkan adanya percikan api yang berasal dari sampah yang dibakar tersebut,” ujar Kasi Humas.

Pihak Pangempon Merajan Agung Pemayun tidak ingin melaporkan masalah ini, karena mengangap kejadian ini murni sebagai musibah.

Perbekel Desa Aan Wira Adnyana, mengatakan api awalnya muncul kecil dari atap ijuk pada Meru Tumpang Tiga, Gedong Penyimpenan, Kemulan dan Pengaruman. Namun, karena bahanya ijuk dan kayu dengan posisi di ketinggian, ditambah cuaca panas mengakibatkan api membesar dengan cepat.

Karena posisi damkar cukup jauh, maka api terus membesar mengakibatkan palinggih lainnya terbakar. “Palinggih yang terbakar yakni Meru Tumpang Tiga, Pengaruman, Gedong, Pelinggih Rong Telu, dan Mas Catu,” ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, sebagian besar palinggih terbakar, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 400 juta. 7 wan

Komentar