Seniman Minta Kontestan Pilkada Buka Masalah dan Kasih Solusi, Tak Perlu Retorika
DENPASAR, NusaBali.com - Muak, seniman sudah berang dengan kontestan Pilkada Serentak 2024 yang hanya berpidato retoris tanpa menyentuh masalah relevan di masyarakat dan apa solusi yang ditawarkan atas masalah itu.
"Saat kampanye, (calon) pemimpin jangan bilang, 'oh... Bali jagadhita, ajeg Bali' tapi 'saya selesaikan sampah dengan cara ini'," kata Kartunis Kadek 'Jango' Pramartha di sela pameran kartun 'Bali yang Diinginkan' di KPU Bali, Niti Mandala, Denpasar, Sabtu (14/9/2024).
Jango menuturkan, ada masalah-masalah mendesak di Bali yang harus diselesaikan. Retorika saja tidak bakal membuat 'sampah-sampah' Pulau Dewata tertangani sendirinya. Perlu pemimpin yang berani dan kreatif.
Kartunis yang bermarkas di Denpasar ini mengungkapkan, sampah yang menggerayangi Bali saat ini bukan saja soal kebersihan. Sampah-sampah sosial dan infrastruktur juga sedikit demi sedikit menggerogoti citra Pulau Dewata.
"Sampah masyarakat, sampah bule, sampah visual seperti tiang listrik sing karuan entek (semrawut) itu, sampah kemacetan, itu semua sampah. Jadi, sampah-sampah ini harus diselesaikan siapa pun pemimpinnya," tegas Jango.
Oleh karena itu, Jango meminta kontestan Pilkada Serentak di Bali berbicara problematika. Lantas, solusi apa yang ditawarkan untuk menyelesaikan itu.
Para kartunis di Bali sendiri sudah menuangkan kritik humornya atas situasi Pulau Dewata saat ini. Karya-karya kartunis Bali itu menggambarkan perubahan dan problematika di tengah masyarakat yang bisa diatensi pemimpin-pemimpin Bali.
"Harusnya dibuka, misalkan, pengangguran diselesaikan dengan cara ini, kemacetan diselesaikan dengan subway, dan masalah-masalah lainnya," tandas Jango. *rat
Jango menuturkan, ada masalah-masalah mendesak di Bali yang harus diselesaikan. Retorika saja tidak bakal membuat 'sampah-sampah' Pulau Dewata tertangani sendirinya. Perlu pemimpin yang berani dan kreatif.
Kartunis yang bermarkas di Denpasar ini mengungkapkan, sampah yang menggerayangi Bali saat ini bukan saja soal kebersihan. Sampah-sampah sosial dan infrastruktur juga sedikit demi sedikit menggerogoti citra Pulau Dewata.
"Sampah masyarakat, sampah bule, sampah visual seperti tiang listrik sing karuan entek (semrawut) itu, sampah kemacetan, itu semua sampah. Jadi, sampah-sampah ini harus diselesaikan siapa pun pemimpinnya," tegas Jango.
Oleh karena itu, Jango meminta kontestan Pilkada Serentak di Bali berbicara problematika. Lantas, solusi apa yang ditawarkan untuk menyelesaikan itu.
Para kartunis di Bali sendiri sudah menuangkan kritik humornya atas situasi Pulau Dewata saat ini. Karya-karya kartunis Bali itu menggambarkan perubahan dan problematika di tengah masyarakat yang bisa diatensi pemimpin-pemimpin Bali.
"Harusnya dibuka, misalkan, pengangguran diselesaikan dengan cara ini, kemacetan diselesaikan dengan subway, dan masalah-masalah lainnya," tandas Jango. *rat
Komentar