nusabali

Pasar Tani Dekatkan Produsen dengan Konsumen

  • www.nusabali.com-pasar-tani-dekatkan-produsen-dengan-konsumen

SINGARAJA, NusaBali - Sejumlah hasil produksi pertanian lokal Buleleng hingga olahan pangan disediakan di Pasar Tani, Rabu (18/9).

Pasar sehari serangkaian peringatan Hari Tani, digelar Dinas Pertanian Buleleng di halaman kantor setempat, untuk mendekatkan produsen dengan konsumen.
 
Berbagai produk pertanian yang disediakan dari 9 kecamatan di Buleleng, mulai dari buah-buahan seperti pisang, mangga, jeruk, strawberry, sayur mayur ada juga janur dan berbagai olahan pangan berupa jajanan. Kepala Dinas Pertanian Buleleng Gede Melandrat mengatakan, gelaran pasar tani juga memotivasi petani untuk memberikan produk terbaiknya.
 
“Kami memberikan ruang kepada petani sebagai pahlawan pangan untuk memberikan produksi terbaiknya untuk masyarakat Buleleng. Momentum menyambut hari raya juga, menjembatani masyarakat bisa menjangkau keperluan hari raya seperti buah-buahan, jajanan dan janur yang seluruhnya produk petani kita di Buleleng,” kata Melandrat.
 
Melandrat menyebut, Buleleng dengan luas wilayah dan topografi nyegara bukit memberikan sejumlah keunggulan. Salah satunya produksi hortikultura dari berbagai varietas buah-buahan. Hanya saja selama ini terkadang, harga buah mengalami lonjakan saat hari raya, karena rantai ekonomi terlalu panjang.
 
“Pasar tani ini mendekatkan konsumen dengan produsen, sehingga bisa memangkas rantai ekonomi yang kadang menjadikan harga tidak logis, di petani jual Rp 20 ribu di konsumen jadi Rp 50 ribu,” ucap pejabat asal Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
 
Sementara itu Distan Buleleng juga terus melakukan pendampingan kepada seluruh petani untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertaniannya. Salah satunya untuk dapat bersaing dengan buah-buah impor. Melandrat pun menyebut hasil produksi buah-buahan Buleleng sudah berjalan sangat baik. Buah kualitas super sudah masuk pasar ekspor. Sedangkan kualitas sedang-rendah, dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.
 
“Seperti anggur misalnya, produk kita di Buleleng anggur terbaik sudah masuk ekspor, tetapi ada juga anggur kualitas sedang dan rendah itu dikonsumsi masyarakat, pasar setiap level kualitas itu sudah ada. Hingga hilirisasi menjadi wine dan jus sari buah itu  sudah berjalan dengan baik,” tegas Melandrat.7 k23

Komentar