Jelang Galungan, Harga Pisang Melonjak
Pasar Umum Negara
Harga Pisang Melonjak
Hari Raya Galungan
Kepala Dinas KUKMP Jembrana
I Komang Agus Adinata
NEGARA, NusaBali - Jelang Hari Raya Galungan, Rabu (25/9), harga pisang di Kabupaten Jembrana mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Kenaikan ini diduga dipengaruhi musim kemarau yang menyebabkan produksi pisang lokal menurun drastis.
Salah satu pedagang buah di Pasar Umum Negara (PUN), Ni Luh Wirati, Kamis (19/9), mengungkapkan bahwa harga pisang emas yang sebelumnya hanya Rp 30.000-40.000 per 100 biji, kini melonjak menjadi Rp 70.000-80.000. "Naiknya mulai sejak Purnama waktu ini. Sekarang karena kemarau tidak ada pisang lokal. Kebanyakan pisangnya dari Jawa," ujarnya.
Senada dengan Wirati, Ni Ketut Sori, pedagang buah lainnya juga menyampaikan bahwa terjadi kenaikan harga pisang. Tidak hanya jenis pisang emas. Menurutnya, pisang raja yang sebelumnya hanya Rp 80.000 per 100 biji, kini naik mencapai Rp 120.000 atau seharga Rp 1.200 per biji.
Kemudian harga pisang lain, seperti pisang susu dan pisang marlin juga naik. Di mana harga pisang susu saat ini dinyatakan seharga Rp 80.000 per 100 biji dan pisang marlin Rp 60.000 per 100 biji. "Selian musim kemarau, harga pisang naik karena menjelang hari raya permintaan juga meningkat," ucap Sori.
Berbeda dengan pisang, harga sejumlah komoditas bahan bumbu jelang Hari Raya Galungan ini terpantau masih stabil. Salah satu pedagang sembako, Ni Made Ilantari, mengatakan harga bawang merah saat ini sekitar Rp 20.000 per kilogram. Sementara cabe besar berkisar antara Rp 15.000 hingga 18.000 per kilogram. "Harganya naik. Tapi tidak seberapa," ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi Kamis kemarin, mengakui adanya kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang Galungan ini. Menurutnya, kenaikan harga sejumlah komoditas jelang hari raya ini masih cukup wajar.
Terkait harga pisang yang melonjak hingga 100 persen, kata Agus Adinata, juga masih tergolong wajar. Menurutnya, harga pisang naik karena ada penurunan produksi akibat musim kemarau. Sementara itu, pisang banyak dicari saat jelang Galungan sehingga harganya meroket.
"Karena permintaan banyak, setelah itu hasilnya tetap. Itu juga dipengaruhi adanya musim kemarau dan kebanyakan pisang datangnya dari daerah Jawa," ucap Agus Adinata.
Secara umum, Agus Adinata menyatakan untuk harga sembako masih cukup stabil. Begitu juga stok sembako jelang Galungan dan Kuningan ini masih aman. Pihaknya pun menyatakan akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan pasokan sembako.7ode
Komentar