Kemenko PMK Tengok Implementasi RAN Pijar di Buleleng
Apresiasi Inovasi Pendidikan Untuk Pelayanan Kesehatan dan Gizi Anak
SINGARAJA, NusaBali - Dua sekolah pada satuan pendidikan dasar di Kabupaten Buleleng mendapat kunjungan monitoring dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (19/9) kemarin.
SDN 3 Banjar Jawa dan SMPN 4 Singaraja menjadi sekolah rujukan yang ditengok tim untuk melihat langsung implementasi Rancangan Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN Pijar).
Kabupaten Buleleng pada Agustus lalu dipilih menjadi percontohan program RAN Pijar. Program ini diluncurkan pemerintah pusat untuk memperluas akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas. Selain juga menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak usia sekolah dan remaja. Perbaikan kualitas dan akses untuk menunjang peningkatan pendidikan, keterampilan hidup, dan peran serta anak usia sekolah dan remaja.
Asisten Deputi Bidang Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa mengatakan, Buleleng sangat siap dengan program RAN Pijar. Bahkan sebelum menjadi daerah percontohan sejumlah inovasi yang diterapkan di satuan pendidikan sudah berjalan dengan baik. Terutama program-program yang sejalan dengan tujuan diterapkannya RAN Pijar.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng yang sudah berkomitmen mengimplementasikan RAN Pijar di sekolah-sekolah. Singaraja sangat pantas dijuluki Kota Pendidikan, karena sudah banyak inovasi dan meraih banyak penghargaan,” terang Jelsi Natalia di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Kamis, (19/9).
Sejumlah inovasi-inovasi yang dilakukan pada kedua sekolah tersebut dinilai sangat baik. Timnya melihat semangat tinggi dan wajah yang segar dari seluruh siswa. Banyak kegiatan pada bidang kesehatan yang sudah berjalan, seperti halnya program dokter cilik, program makan sehat dan kegiatan perlindungan anak.
“Buleleng termasuk salah satu kabupaten yang khusus kami kunjungi di Indonesia. Ini berdasarkan kajian kami melihat komitmen Pemkab Buleleng, baik itu capaiannya maupun upayanya. Kami berharap implementasi RAN Pijar yang sudah baik ini merata dilakukan di seluruh sekolah,” imbuh dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa menjelaskan Buleleng dalam pelayanan dasar pendidikan sudah berupaya maksimal. Salah satunya memiliki 30 Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri tersebar merata di sembilan kecamatan. Pemkab Buleleng pun menargetkan kedepannya bisa merealisasi program 1 desa satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Kami di Pemerintahan sangat tinggi dalam penguatan komitmen. Akses pelayanan masyarakat di Buleleng juga cukup tinggi, kami selalu menggaungkan pembentukan lingkungan yang aman untuk anak dan remaja, tidak ada lagi perundungan di sekolah, dan lingkungan sekolah yang sehat,” kata Suyasa.7 k23
Komentar