nusabali

Layers Dimension: I Made ‘Dollar’ Astawa Pameran Tunggal di Santrian Art Gallery

  • www.nusabali.com-layers-dimension-i-made-dollar-astawa-pameran-tunggal-di-santrian-art-gallery

DENPASAR, NusaBali.com - Pelukis asal Gianyar, I Made ‘Dollar’ Astawa, menggelar pameran tunggal bertajuk Layers Dimension di Santrian Art Gallery, Griya Santrian, Sanur, Denpasar. Pameran ini berlangsung mulai Jumat, 20 September 2024 hingga 31 Oktober 2024, menampilkan 17 karya seni yang kaya akan makna dan filosofi kehidupan.

I Made Astawa yang akrab disapa Dollar menjelaskan bahwa pameran Layers Dimension terinspirasi dari upacara adat dan ritual di Bali. "Saya mengambil inspirasi dari tradisi masyarakat Bali, khususnya proses ritual yang selalu melibatkan gerakan berlapis, atau metanding, di mana setiap elemen ditempatkan secara bertahap dan berkesinambungan," ungkapnya ditemui di sela-sela pembukaan, Jumat (20/9/2024) malam. 

Astawa menjelaskan bahwa melalui metode itu, ia ingin menangkap energi spiritual dan tradisi dalam ritual Bali ke dalam kanvas. "Prosesnya sama seperti ketika orang Bali melakukan upacara. Di tengah segala keramaian dan aktivitas yang terjadi, tetap ada kekhusyukan dan pemaknaan yang mendalam. Itu yang saya terjemahkan dalam karya-karya saya," tambahnya.

Karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil perjalanan panjang Astawa dalam dunia seni, mulai dari tahun 2002 hingga yang terbaru di tahun 2024. "Sebagian besar karya yang dipamerkan merupakan produk tahun 2024, namun ada beberapa yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya, seperti 2002 dan 2003," jelasnya.

Astawa juga mengakui bahwa pameran di bulan ini sangat istimewa bagi dirinya, karena selain pameran di Bali, ia juga tengah menggelar pameran tunggal lainnya di Jakarta. "Sebenarnya bulan ini saya ada dua pameran tunggal, satunya lagi di Jakarta dan berlangsung hingga 1 November. Jadi, pameran ini adalah momen penting dalam perjalanan karier saya sebagai seniman," jelasnya.

Selain sebagai pelukis, Astawa juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial di desanya, termasuk sebagai Bendesa (Ketua Adat). Hal ini menurutnya turut mempengaruhi gaya dan pendekatan dalam berkarya. "Ritual dan aktivitas saya sebagai pengurus adat sangat mempengaruhi cara saya berkarya. Saya belajar banyak dari bagaimana orang-orang di Bali menjalani kehidupan mereka, dan itu tercermin dalam karya-karya saya," ujarnya.

Pameran ini juga menjadi titik balik bagi Astawa, yang selama bertahun-tahun lebih banyak berperan sebagai pengelola ruang pameran. "Biasanya saya yang menyiapkan pameran seniman lain, tapi kali ini giliran saya untuk memamerkan karya sendiri. Ini adalah kesempatan yang berharga untuk berbagi karya dan pemikiran saya dengan publik," tambahnya.

Sebagai seniman sekaligus pengelola Santrian Art Gallery, Dollar telah banyak memberikan kontribusi dalam perkembangan seni rupa di Bali. Santrian Art Gallery sendiri, di bawah pengelolaannya, menjadi ruang seni yang inklusif dan representatif bagi seniman-seniman lokal maupun internasional. 

I Made 'Dollar' Astawa.

Dengan pameran ini,  Dollar berharap bisa menyentuh penikmat seni dengan karya-karyanya yang memadukan elemen tradisi dan modernitas. "Saya memberikan ruang bagi audiens untuk menafsirkan karya-karya saya sesuai imajinasi mereka. Bila pemaknaan mereka selaras dengan apa yang saya rasakan, di situlah keberhasilan saya sebagai seniman," pungkasnya. 

Pameran Layers Dimension terbuka untuk umum hingga akhir Oktober 2024, menawarkan kesempatan bagi penikmat seni untuk merasakan kedalaman karya-karya  Dollar yang penuh makna.

Komentar