Lestarikan Mepatung, Cabup Suyasa Bagikan 20 Ton Daging Babi ke Masyarakat Badung
MANGUPURA, NusaBali.com - Mepatung menjadi tradisi masyarakat Hindu di Bali saat Penampahan Galungan. Tradisi ini yang rutin dilestarikan oleh tokoh masyarakat yang kini maju menjadi Calon Bupati (Cabup) Badung, I Wayan Suyasa.
Cabup yang berpasangan dengan I Putu Alit Yandinata dalam paket Suyadinata di Pilkada Badung 2024 ini kembali membagikan daging babi dalam bentuk babi yang masih hidup kepada masyarakat yang merupakan konstituen para kader Partai Golkar di enam kecamatan
Jika terpilih memimpin Badung, Suyadinata bahkan janjikan program bagi-bagi ‘be celeng’ ini bisa direalisasikan kepada seluruh KK di Badung yang beragama Hindu saat Penampahan Galungan.
Ratusan babi hidup berjajar rapi di sebelah Kantor DPD Golkar Badung, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Minggu (22/9) sore. Jumlahnya mencapai 200 ekor atau sekitar 20 ton. Cabup Suyasa didampingi Fraksi Golkar dan juga kader-kader partai berlambang beringin terlihat berbaur menyapa masyarakat Badung yang telah menunggu sejak siang hari.
Cabup Suyasa menerangkan, kegiatan bagi-bagi daging babi ini merupakan kegiatan rutin dan konsisten yang telah digagasnya sejak awal menjadi wakil rakyat, bahkan hingga tiga periode.
Setelah tak lagi menjabat di DPRD Badung dan memilih maju dalam Pilkada Badung, Suyasa pun tetap melanjutkan program ini. Pembagian daging babi ini awalnya dilakukan sesuai kemampuan dirinya bersama Anggota Fraksi Golkar. “Ini sebagai rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan,” ujar Suyasa.
Cabup yang juga Ketua DPD Golkar Badung ini menyadari program ini masih banyak yang mempertanyakan. Sebab masih ada yang belum mendapatkan daging babi. Cabup Suyasa memohon maaf belum bisa memberikan daging babi secara menyeluruh kepada masyarakat Badung. Mengingat dana yang dikeluarkan merupakan dana pribadi yang sifatnya terbatas.
“Karena memakai uang pribadi tentu jumlah 20 ton dengan 200 ekor babi ini tidak semua dapat. Kami harap masyarakat maklum. Ampura dahat. Inilah kemampuan pribadi kami, intinya kami ingin berbagi saat hari raya untuk masyarakat,” ucapnya.
Namun jika nantinya Paslon Suyadinata terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung, pembagian daging babi akan diberikan secara merata kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) Hindu di Badung. “Seluruh umat Hindu di Badung ada sekitar 130 ribu KK, tentu kami belum mampu. Tapi jika dipercaya oleh seluruh masyarakat Badung menjadi Bupati dan Wakil Bupati, kami Suyadinata akan memberikan setiap KK di Badung bantuan untuk memperingati Hari suci Galungan dan Kuningan,” ungkap Suyasa.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung itu berharap, pemberian daging babi jangan dilihat dari jumlah babi yang diberikan. Namun tujuan program pembagian ini adalah untuk menghidupkan roda perekonomian dari peternak babi. Kemudian untuk mengedepankan azas gotong royong melalui proses mepatung yang dilakukan oleh umat Hindu.
“Kalau mepatung itu bersama-sama melakukan kegiatan di Penampahan Galungan dengan hati yang tulus dan bergotong royong, sehingga dapat daging yang fresh, kemudian kebersamaan ini yang terpenting. Mereka bekerja bergotong royong apalagi tidak didasari oleh kepentingan politik. Mepatung ini dilakukan di banjar, tidak berbicara lagi warna politik lagi. Ini murni untuk persatuan saat menyambut upacara Galungan dan Kuningan,” terangnya.
Di sisi lain, pihaknya juga turut mengapresiasi belakangan banyak tokoh yang mengikuti jejak programnya membagikan be celeng saat Penampahan Galungan. “Kami berharap handai taulan dan para dermawan ikut menyisihkan sedikit nafkahnya untuk berbagi saat umat melaksanakan hari raya,” pungkasnya. *ind
1
Komentar