Unipas Singaraja Bantu Teknologi Sederhana Poktan Desa Julah

Sejumlah peralatan dan teknologi sederhana diberikan untuk membantu pemaksimalan proses pembibitan berbagai tanaman.

Dukungan tersebut dibawa Tim Pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Unipas Singaraja yang digawangi Dr Ir Putu Suwardike, MP, Dr I Gede Sandiasa, SSos, MSi. dan Gede Arnawa, SE, MMA. Tim memberikan penguatan dalam manajemen kelompok tani, penentuan harga pokok produksi bibit dan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) sederhana terkait pembibitan tanaman.  

Ketua Tim PKM Dr Ir Putu Suwardike, MP, Minggu (22/9) kemarin menjelaskan Unipas sebagai lembaga perguruan tinggi memiliki kewajiban salah satunya pengabdian diri pada masyarakat. Seluruh program didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), yang bertujuan untuk mendorong penerapan green economy di Desa Julah.

Sejumlah bantuan yang diserahkan yakni 4 unit mesin semprot pemeliharaan tanaman, 18 set alat grafting, 11 unit alat pengukur bibit, 29 unit alat perangkap telebo (kumbang dewasa hama gayas) dan beberapa peralatan pendukung lainnya.

“Kami juga langsung memberikan praktik pemasangan alat perangkap telebo pada lahan penangkaran petani Penangkapan telebo diharapkan dapat mengurangi intensitas serangan hama gayas yang biasanya muncul di lahan penangkaran,” ucap Suwardike dosen Fakultas Pertanian Unipas Singaraja ini.

Dengan penerapan teknologi sederhana penangkap telebo diharapkan dapat bermanfaat bagi petani mengurangi serangan hama. Terutama upaya meningkatkan produksi bibit dan juga petani lebih mandiri menjaga kualitas tanaman mereka melalui teknologi grafting,” terang Suwardike.

Sementara itu dalam program PKM, Tim Unipas Singaraja juga membantu petani membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi Bibit Tanaman Bermutu. SOP yang disusun berdasarkan pengalaman penangkar bibit tanaman dan sedikit sentuhan teknologi, kedepannya menjadi acuan kelompok tani dalam menjalankan usaha pembibitan mereka.7 k23