Disperpa Terjunkan Tim Cek Kesehatan Babi
Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan daging babi yang dipotong layak dikonsumsi.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung menerjunkan 162 tim kesehatan yang terdiri dari dokter hewan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (Unud) untuk memeriksa kesehatan babi yang disembelih masyarakat dalam rangka perayaan Galungan. Tim dikerahkan ke berbagai lokasi di Gumi Keris.
“Menjelang Hari Raya Galungan, kami melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan babi yang akan dipotong oleh warga,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Wayan Wijana, Senin (23/9).
Wijana mengungkapkan, pemeriksaan babi sudah berlangsung sejak Minggu (22/9) hingga Selasa (24/9) hari ini. Menurutnya, pemeriksaan dibagi menjadi dua tahap, yakni pemeriksaan daging sebelum dipotong (antemortem) dan saat proses pemotongan (postmortem). Pemeriksaan antemortem dilakukan dengan melihat tanda-tanda sakit atau tidak pada babi yang akan dipotong, sedangkan pemeriksaan postmortem dengan mengecek langsung bagian daging termasuk organ dalam.
Mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini menambahkan, pemeriksaan kesehatan babi dilakukan secara rutin dalam beberapa hari terakhir. Hal ini bertujuan untuk memastikan daging yang akan dikonsumsi masyarakat aman dari penyakit. “Kami melakukan pemeriksaan tidak hanya pada daging, tetapi juga pada babi sebelum dipotong. Pemeriksaan antemortem sesuai standar untuk melihat ciri-ciri fisik, termasuk kesehatan hewan yang akan dipotong,” terangnya.
Lebih lanjut, pemeriksaan juga dilakukan pada organ dalam hewan, seperti hati, limpa, dan paru-paru. Jika tidak ditemukan penyakit, daging babi tersebut dinyatakan layak konsumsi. Dengan langkah preventif ini, Disperpa Badung berupaya menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan keamanan pangan menjelang perayaan Galungan, yang merupakan tradisi penting bagi masyarakat Bali.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjaga kualitas daging yang dikonsumsi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dikonsumsi,” kata Wijana.
Sementara itu disinggung mengenai harga babi, Wijana menyebut saat ini bervariasi. “Informasi di lapangan harga babi berkisar Rp 48.000 hingga Rp 50.000 per kilogram berat hidup,” ucapnya. 7 ind
1
Komentar