DPP Fit and Proper Test Cabup Gianyar
Para Calon Pempimpin Daerah Ditanya Komitmen Terhadap PDIP
DENPASAR, NusaBali
DPP PDI Perjuangan melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap para calon bupati yang mendaftar di Pilkada Gianyar 2018. Uji kelayakan dan kepatutan kepada seluruh calon pemimpin daerah dari beberapa daerah di Indonesia itu, para kandidat ditanya komitmen membesarkan PDI Perjuangan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPP PDIP yang juga Korwil Bali I Made Urip. Menurutnya, semua kandidat Cagub–Cawagub, Cabup–Cawabup, Cawali–Cawawali yang mendaftar melalui PDIP harus mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Cagub–Cawagub Bali 2018 sudah mengikuti fit and proper test pekan lalu.
“Cagub–Cawagub sudah (mengikuti fit and proper test) pekan lalu. Uji kelayakan ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kandidat yang akan memimpin satu daerah. Termasuk juga ditanya apa komitmennya terhadap partai, terutama komitmen membesarkan partai,” ujar Made Urip, Sabtu (19/8) siang.
Urip mengatakan para kandidat yang telah mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan punya peluang yang sama untuk dapat rekomendasi dan diusung sebagai calon. Namun demikian DPP PDIP akan memutuskan setelah ada proses survei. “Survei melibatkan lembaga survei. Ada beberapa lembaga survei independen yang ditunjuk partai,” kata politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, ini.
Kapan rekomendasi calon di Kabupaten Gianyar akan terbit? Urip mengatakan tergantung hasil survei. “Kapan akan selesai dilaksanakan surveinya, saat itu DPP akan rapat. Keputusannya nanti kan melalui rapat DPP,” ungkap anggota Fraksi PDIP DPR RI 4 periode yang duduk di Komisi IV ini.
Untuk di Pilkada Gianyar, para kandidat yang mendaftar di PDIP adalah I Made Agus Mahayastra–Anak Agung Mayun (mendaftar sebagai paket). Mahayastra adalah politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar yang masih menjabat Wakil Bupati Gianyar. Sementara Anak Agung Mayun adalah tokoh Puri Gianyar yang tak lain adik kandung Anak Agung Gde Bharata, Bupati Gianyar saat ini. Sedangkan Nyoman Parta mendaftar sebagai Cabup Gianyar tanpa paket.
Kandidat Cabup Gianyar I Nyoman Parta dihubungi secara terpisah, mengatakan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPP PDIP. Yang menguji adalah Wakil Sekretaris DPP PDIP Eriko Sotarduga. Materi uji kelayakan dan kepatutan adalah tes akademik, tes psikologi, dan wawancara serta wawancara khusus dengan DPP. “Yang wawancara saya Eriko Sotarduga,” ucap politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, ini.
Ketika ditanya substansi uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan DPP PDIP, menurut Parta, adalah menyangkut program yang akan dibuat ketika memimpin Gianyar, terobosan yang akan dilakukan. “Sedangkan substansi dalam wawancara khusus dengan DPP, menyangkut alasan maju sebagai calon bupati, keyakinan akan memenangkan Pilkada kalau mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP,” beber Parta.
Selain itu Parta juga ditanya soal pemetaan politik dengan lawan-lawan yang akan dihadapi. “Termasuk juga ditanya calon wakil bupati yang akan diajak berpaket. Saya sudah sampaikan ada calon dari partai lain yang juga tokoh masyarakat untuk saya ajak berpaket,” kata Parta.
Sementara bakal Cabup Paket Aman, Made Agus Mahayastra membenarkan dirinya dipanggil DPP PDIP untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPP PDIP, Jakarta, Jumat (18/8) siang. Ketua DPC PDIP Gianyar ini mengaku dipanggil untuk tes itu pada hari bersamaan dengan Nyoman Parta, kader PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.
Mahayastra mengaku, Jumat siang itu dirinya hanya menjalani tes sekitar satu jam sejak pukul 09.30 Wita, mulai dari tes wawancara hingga tes tulis. Proses tes dalam ruangan terpisah antara penguji dari unsur akademisi Universitas Indonesia (UI), asesor, dan unsur DPP PDIP.
Politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, ini mengaku baik jajaran DPP PDIP dan penguji lainnya, tak ada menanyakan menyangkut kesiapan dirinya berpaket dengan siapa, kader yang potensial direkomendasi, dan target kemenangan paket yang akan direkomendasi. Unsur DPP PDIP hanya mewajibkan semua kader terutama dirinya memenangkan kader PDIP baik yang akan maju Pilkada. DPP juga tak menyebut secara detail tentang target kemenangan dari PDIP baik untuk Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Gianyar 2018 dan Pilkada Klungkung 2018. DPP juga tak menyebut tentang Paket Aman atau paket lain yang akan maju untuk Pilkada Gianyar.
Pihak penguji dari unsur DPP PDIP menyatakan, setelah ada lawan yang jelas di Gianyar, maka DPP PDIP akan mengadakan survei terkait elektabilitas dirinya dengan Nyoman Parta. DPP juga menegaskan agar dirinya berkomitmen memenangkan paket dari PDIP.
Lanjut Mahayastra, penguji dari UI, antara lain menguji tentang pengetahuan umum dirinya, bidang pembangunan daerah dan pemerintahan di Gianyar. “Karena saya masih menjabat Wakil Bupati Gianyar, maka saya ditanya tentang pemerintahan di Gianyar,” jelasnya.
Kata dia, dibandingkan Nyoman Parta, dirinya yang dipanggil lebih awal oleh tim penguji. Dia mengaku, sebelum menjalani tes sempat berbincang-bincang cukup lama dengan pesaing politiknya itu. Karena Parta juga sama-sama dalam proses berebut rekomendasi DPP PDIP untuk Cabup Gianyar. *nat, lsa
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPP PDIP yang juga Korwil Bali I Made Urip. Menurutnya, semua kandidat Cagub–Cawagub, Cabup–Cawabup, Cawali–Cawawali yang mendaftar melalui PDIP harus mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Cagub–Cawagub Bali 2018 sudah mengikuti fit and proper test pekan lalu.
“Cagub–Cawagub sudah (mengikuti fit and proper test) pekan lalu. Uji kelayakan ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kandidat yang akan memimpin satu daerah. Termasuk juga ditanya apa komitmennya terhadap partai, terutama komitmen membesarkan partai,” ujar Made Urip, Sabtu (19/8) siang.
Urip mengatakan para kandidat yang telah mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan punya peluang yang sama untuk dapat rekomendasi dan diusung sebagai calon. Namun demikian DPP PDIP akan memutuskan setelah ada proses survei. “Survei melibatkan lembaga survei. Ada beberapa lembaga survei independen yang ditunjuk partai,” kata politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, ini.
Kapan rekomendasi calon di Kabupaten Gianyar akan terbit? Urip mengatakan tergantung hasil survei. “Kapan akan selesai dilaksanakan surveinya, saat itu DPP akan rapat. Keputusannya nanti kan melalui rapat DPP,” ungkap anggota Fraksi PDIP DPR RI 4 periode yang duduk di Komisi IV ini.
Untuk di Pilkada Gianyar, para kandidat yang mendaftar di PDIP adalah I Made Agus Mahayastra–Anak Agung Mayun (mendaftar sebagai paket). Mahayastra adalah politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar yang masih menjabat Wakil Bupati Gianyar. Sementara Anak Agung Mayun adalah tokoh Puri Gianyar yang tak lain adik kandung Anak Agung Gde Bharata, Bupati Gianyar saat ini. Sedangkan Nyoman Parta mendaftar sebagai Cabup Gianyar tanpa paket.
Kandidat Cabup Gianyar I Nyoman Parta dihubungi secara terpisah, mengatakan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPP PDIP. Yang menguji adalah Wakil Sekretaris DPP PDIP Eriko Sotarduga. Materi uji kelayakan dan kepatutan adalah tes akademik, tes psikologi, dan wawancara serta wawancara khusus dengan DPP. “Yang wawancara saya Eriko Sotarduga,” ucap politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, ini.
Ketika ditanya substansi uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan DPP PDIP, menurut Parta, adalah menyangkut program yang akan dibuat ketika memimpin Gianyar, terobosan yang akan dilakukan. “Sedangkan substansi dalam wawancara khusus dengan DPP, menyangkut alasan maju sebagai calon bupati, keyakinan akan memenangkan Pilkada kalau mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP,” beber Parta.
Selain itu Parta juga ditanya soal pemetaan politik dengan lawan-lawan yang akan dihadapi. “Termasuk juga ditanya calon wakil bupati yang akan diajak berpaket. Saya sudah sampaikan ada calon dari partai lain yang juga tokoh masyarakat untuk saya ajak berpaket,” kata Parta.
Sementara bakal Cabup Paket Aman, Made Agus Mahayastra membenarkan dirinya dipanggil DPP PDIP untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPP PDIP, Jakarta, Jumat (18/8) siang. Ketua DPC PDIP Gianyar ini mengaku dipanggil untuk tes itu pada hari bersamaan dengan Nyoman Parta, kader PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati.
Mahayastra mengaku, Jumat siang itu dirinya hanya menjalani tes sekitar satu jam sejak pukul 09.30 Wita, mulai dari tes wawancara hingga tes tulis. Proses tes dalam ruangan terpisah antara penguji dari unsur akademisi Universitas Indonesia (UI), asesor, dan unsur DPP PDIP.
Politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar, ini mengaku baik jajaran DPP PDIP dan penguji lainnya, tak ada menanyakan menyangkut kesiapan dirinya berpaket dengan siapa, kader yang potensial direkomendasi, dan target kemenangan paket yang akan direkomendasi. Unsur DPP PDIP hanya mewajibkan semua kader terutama dirinya memenangkan kader PDIP baik yang akan maju Pilkada. DPP juga tak menyebut secara detail tentang target kemenangan dari PDIP baik untuk Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Gianyar 2018 dan Pilkada Klungkung 2018. DPP juga tak menyebut tentang Paket Aman atau paket lain yang akan maju untuk Pilkada Gianyar.
Pihak penguji dari unsur DPP PDIP menyatakan, setelah ada lawan yang jelas di Gianyar, maka DPP PDIP akan mengadakan survei terkait elektabilitas dirinya dengan Nyoman Parta. DPP juga menegaskan agar dirinya berkomitmen memenangkan paket dari PDIP.
Lanjut Mahayastra, penguji dari UI, antara lain menguji tentang pengetahuan umum dirinya, bidang pembangunan daerah dan pemerintahan di Gianyar. “Karena saya masih menjabat Wakil Bupati Gianyar, maka saya ditanya tentang pemerintahan di Gianyar,” jelasnya.
Kata dia, dibandingkan Nyoman Parta, dirinya yang dipanggil lebih awal oleh tim penguji. Dia mengaku, sebelum menjalani tes sempat berbincang-bincang cukup lama dengan pesaing politiknya itu. Karena Parta juga sama-sama dalam proses berebut rekomendasi DPP PDIP untuk Cabup Gianyar. *nat, lsa
1
Komentar