Dari Kostum Karnaval ke Penjor: Perjalanan Kreatif Kadek Yoga Ramartha
DENPASAR, NusaBali.com – Di tengah berkembangnya kreativitas anak muda Bali, salah satu contoh inspiratif datang dari Kadek Yoga Febrian Ramartha, pemuda asal Banjar Meranggi Kesiman Petilan, Denpasar Timur.
Yoga, yang juga dikenal sebagai Ketua ST Yowana Dharma Laksana (STYDL), mengelola usaha bernama Yora Design, yang bermula dari hobi dan kini telah menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Yora Design awalnya berfokus pada kostum karnaval dengan modifikasi bahan ental atau janur. “Kami melihat potensi dalam kostum karnaval, terutama saat mengikuti lomba internasional dan nasional seperti Pesta Kesenian Bali dan World Water Forum. Dari situ, kami mulai mencoba mengembangkan usaha ke arah penjor Galungan,” ungkap Yoga.
Usaha Yora Design telah beroperasi sejak tahun 2022. Yoga menawarkan harga penjor Galungan mulai dari Rp 300.000 hingga jutaan rupiah, tergantung pada kompleksitas dan ukuran. Prestasi Yora Design cukup membanggakan, dengan pernah meraih juara dalam lomba Penjor di Badung, Desa Dangin Puri.
Yoga menyatakan bahwa Yora Design tidak hanya fokus pada pembuatan Penjor. “Saya juga menyediakan hiasan penjor seperti gebogan dan sampian penjor,” jelasnya.
Dalam hal ini, ia berupaya untuk tidak hanya menjual penjor, tetapi juga berbagai aksesoris yang mendukung keindahan upacara.
Di samping mengembangkan usahanya, Yoga juga berkomitmen untuk mengajak anak-anak muda di Banjar Meranggi Kesiman Petilan untuk mengembangkan hobi dan mencintai seni serta budaya. “Saya berharap dunia penjor dapat berkembang dan tidak dipandang sebelah mata. Kami berharap konsumen bisa lebih menghargai harga yang kami tawarkan karena proses pembuatannya tidaklah mudah,” tambahnya.
Karya Yora Design dari bahan ental untuk karnaval.
Latar belakang Yoga sebagai tamatan ISI Denpasar dengan jurusan desain interior menjadi modal berharga dalam pengembangan usahanya. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan penjor dan terlibat dalam pembuatan penjor menjelang Pengerebongan. “Dulu, ketika saya ingin membuat penjor pribadi, ayah saya meragukan keinginan saya karena dianggap mahal. Namun, saya terus belajar dan berusaha hingga akhirnya dipercaya oleh ST Banjar Meranggi Kesiman untuk membuat penjor,” katanya.
Dengan kombinasi antara jurusan desain dan hobi, Yoga berhasil menciptakan penjor yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Setiap penjor yang dibuatnya mengangkat tema tertentu, sehingga dapat bercerita melalui model dan konsep yang ditampilkan.
Kreativitas Yoga dan Yora Design menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan dedikasi, hobi bisa menjadi sumber penghasilan yang berharga, sekaligus melestarikan budaya Bali yang kaya. *m03
1
Komentar