nusabali

Sempat Bilang Ingin Meninggal Bersama ke Anak-anak

Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan dalam Kamar

  • www.nusabali.com-sempat-bilang-ingin-meninggal-bersama-ke-anak-anak

DENPASAR, NusaBali - Pasangan suami istri (Pasutri) berinisial AA KNAS,39, dan AA SA,37, ditemukan tewas di dalam kamar tidur rumah mereka di Jalan Kebo Iwa Utara Gang Arjuna Nomor 1 Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Senin (23/9) malam sekitar pukul 21.00 Wita.

Pada saat ditemukan jenazah kedua korban sudah mulai membusuk. Sekujur tubuh dipenuhi luka tusukan yang berakibat fatal. 

Kepergian untuk selamanya pasangan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar utamanya anak-anak mereka. Keluarga dan anak-anak mereka tak menyangka peristiwa itu terjadi. Sebab AA KNAS dan AA SA tidak pernah terlihat ada masalah. Tidak pernah terdengar cekcok mulut antara keduanya apalagi diketahui punya masalah dan musuh. Bahkan dua hari sebelum ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan, yakni pada Sabtu (21/9) malam keduanya terlihat ceria. 

Pada malam minggu itu mereka bikin acara kecil-kecilan. Masak daging ayam lalu makan bersama dengan anak-anak mereka. Salah seorang anak korban berinisial AA KNS,19, kepada wartawan, Kamis (26/9) mengatakan dirinya tak menyangka peristiwa itu terjadi. Dikatakannya, pada saat makan bersama di malam minggu itu, ayahnya AA KNAS sempat melontarkan kalimat ingin mati bersama AA SA (istrinya). 

Pada saat itu AA KNS tidak menaruh curiga dengan lontaran kalimat dari ayahnya itu. Justru dia menilai positif. "Ajik (bapak) sebelumnya sempat mengeluarkan kalimat ingin meninggal bareng ibu dalam nada canda. Waktu itu kami mengira ajik mengungkapkan cinta kepada ibu. Artinya mengarungi cinta sehidup semati. Suasana waktu itu riang gembira karena sedang bersenda gurau. Kami tak menyangka jadi seperti ini," ungkap AA KNS.

Nah, keesokan harinya, tepatnya Minggu (22/9) malam sekitar pukul 17.00 Wita saksi AA KNS melihat kedua orang tuanya itu masuk kamar. Kebiasaan keduanya, kalau masuk ke dalam kamar pintu pasti dikunci dari dalam. Jadi, saksi waktu itu tak menaruh curiga. Hingga Senin (23/9) siang sekitar pukul 11.00 Wita kedua korban tidak terlihat keluar dari dalam kamar. Saksi AA KNS sempat menggedor pintu kamar orangtuanya itu, namun tak ada respons. Sampai saat itu AA KNS masih berpikir positif. Dia (saksi) lalu pergi meninggalkan rumah untuk aktivitas seperti biasa. 

Malam harinya sekitar pukul 18.00 Wita saksi AA KNS pulang ke rumah. Tiba di rumah dia menemukan rumah gelap gulita karena semua lampu mati. Pada saat itu AA KNS mulai curiga. "Kondisi itupun membuat saya curiga. Karena curiga saya panggil keluarga besar. Setelah semua kumpul, pintu kamar dicongkel agar bisa terbuka. Setelah pintu terbuka kami semua melihat ajik dan ibu bersimbah darah di lantai. Keduanya dalam posisi berpelukan," beber AA KNS sambil menangis. Atas peristiwa itu dirinya dan keluarga tidak bisa menyimpulkan apa-apa. Sepengetahuan saksi bapak dan ibunya tidak punya masalah dan tidak punya musuh. Saksi juga memastikan tidak ada orang yang bertamu. Kalau ada orang bertamu pasti ketahuan. Dugaan tak ada tamu itu juga karena pada saat itu pintu rumah dalam keadaan terkunci. "Saat ini kami menunggu jasad dari ajik dan ibu untuk dimakamkan. Hingga kini jenazah keduanya masih di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar," pungkas AA KNS.

Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan kasus kematian kedua korban masih dalam penyelidikan oleh tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Bali. Guna mengungkap kasus tersebut selain memeriksa keterangan sejumlah saksi juga mendalami barang bukti seperti HP dan pisau yang ditemukan di kamar korban. Keterangan dari para saksi yang juga merupakan keluarga korban sendiri, sebelum ditemukan jadi mayat kedua korban diketahui masuk ke dalam kamar pada Minggu malam. Hingga Senin (23/9) malam pukul 23.00 Wita para saksi mencium bau busuk dari dalam kamar korban. 

Mencium bau tak sedap itu para saksi memutuskan untuk membuka paksa pintu kamar korban dengan cara dicongkel pakai linggis. Setelah berhasil dibuka paksa mereka (para saksi) menemukan kedua korban dalam kondisi mengenaskan. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polda Bali. Menerima laporan itu aparat Dit Reskrimum Polda Bali dipimpin langsung Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol I Gede Adhi Mulyawarnan turun ke TKP. Tim yang datang ke TKP menemukan jenazah kedua korban berjejer dengan kepala ke arah timur dan kaki ke arah barat. Korban AA KNAS menggunakan baju kaos warna biru, celana pendek warna cream. Sedangkan korban AA SA menggunakan baju kaos warna hijau dan celana pendek warna merah corak kuning biru.

"Saat ini kejadian tersebut sedang dalam proses pendalaman dan pemeriksaan para saksi untuk mencari penyebab pasti kematian kedua korban. Untuk TKP juga sudah diamankan dengan memasang police line," ungkap Kombes Jansen. 7 pol

Komentar