nusabali

Joni Pemanjat Tiang Bendera asal Belu, NTT Lolos Seleksi Bintara Prajurit Karier (PK) TNI AD

Pasca Lolos Jalani Pelatihan di Rindam IX/Udayana

  • www.nusabali.com-joni-pemanjat-tiang-bendera-asal-belu-ntt-lolos-seleksi-bintara-prajurit-karier-pk-tni-ad

Joni bersama 218 orang akan mengikuti Upacara Pembukaan Pendidikan Bintara PK TNI AD TA 2024 pada tanggal 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana 

DENPASAR, NusaBali
Yohanes Ande Kalla alias Joni,19, yang sempat viral pada HUT RI ke-73 tahun 2018 karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan lolos seleksi bintara prajurit karier (PK) TNI Angkatan Darat (TNI AD). Joni selanjutnya akan menjalani pendidikan di Rindam IX/Udayana.

Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana dikonfirmasi, Kamis (26/9) mengatakan Joni lolos Caba TNI AD setelah mengikuti seluruh rangkaian seleksi. Joni masuk dalam kategori seleksi keahlian khusus. 

Selanjutnya, Joni akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon bintara PK reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi. Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan Penerimaan Calon Bintara TNI AD, Joni bersama 218 orang akan mengikuti Upacara Pembukaan Pendidikan Bintara PK TNI AD TA 2024 pada tanggal 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana.
 
Kolonel Agung Udayana menjelaskan bahwa Joni akan ikut pendidikan tersebut selama 5 bulan, kemudian menjalani pendidikan kejuruan selama 3 bulan. "Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya Joni sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan Bintara PK TNI AD Reguler kategori Keahlian Tahun 2024 di Bandung," ungkap Kolonel Agung Udayana.

Kolonel Agung mengatakan keberhasilan Joni merupakan buah dari kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita. 

Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana –IST 

Joni akan melaksanakan Pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan Calon Bintara PK Reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi. Joni sendiri viral pada tahun 2018 atas aksi heroiknya memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera merah putih yang nyangkut pada saat apel HUT ke-73 kemerdekaan RI yang digelar di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kesigapan dan kerelaan dari Joni yang kala itu masih duduk di bangku SMP mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Joni bersama orang tuanya pun diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan di Jakarta. Pada saat itu Joni mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seorang prajurit TNI. Sebagai bentuk apresiasi Presiden Jokowi memberinya piagam penghargaan. 

Sejak saat itu mata sebagian masyarakat Indonesia perhatiannya seolah tertuju padanya. Joni kembali jadi bahan pembicaraan publik setelah dirinya dinyatakan tak lolos seleksi Caba PK TNI AD 2024. Namun demikian alumnus SMA Negeri 1 Atambua itu tak patah semangat untuk coba lagi mengikuti tes hingga kini lolos Bintara TNI AD.

Sebelumnya, TNI AD membantu Joni agar dapat lolos tes seleksi pendidikan bintara TNI AD. Joni sempat gagal ikut tes karena tidak memenuhi syarat minimal untuk lolos tes TNI, yaitu 163 sentimeter. Saat itu, tinggi badan Joni 155,8 sentimeter. TNI mempersilakan pemuda bernama Joni Ande Kala atau Yohanes Gama Marschal Lau itu mendaftar lagi. Joni mengikuti tes masuk TNI lewat jalur calon bintara prajurit karier (caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. Berdasarkan informasi di situs TNI AD, tes caba PK TNI dapat diikuti seorang WNI hingga batas usia 22 tahun. 7 pol

Komentar