Ribuan Warga Ikut Penglukatan Banyu Pinaruh Baruna Astawa di Yeh Gangga
Paiketan Daksa Dharma Sadhu (PDDS) menggelar penglukatan massal Banyu Pinaruh Baruna Astawa di pantai Yeh Gangga, Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan/Kabupaten Tabanan pada Redite Pahing Watugunung, Minggu (20/7).
TABANAN, NusaBali
Penglukatan massal Banyu Pinaruh Baruna Astawa yang dihadiri Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ini diikuti sekitar 2.000 peserta baik siswa maupun masyarakat umum. Turut serta anggota DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa, I Made Dirga, I Gede Putu Desta Kumara, I Wayan Eddy Nugraha Giri, Kepala Dinas Perikanan Tabanan I Made Subagia, Camat Tabanan Putu Arya Suta serta tokoh masyarakat setempat.
Wabup Sanjaya mengapresiasi ritual penglukatan massal Banyu Pinaruh Baruna Astawa yang diselenggarakan PDDS. Dikatakan, Banyu Pinaruh bukan hanya sebagai wacana saja di sekolah, namun generasi muda harus memahami makna Saraswati dan Banyu Pinaruh itu sesuai hakikatnya dan menjalankan prakteknya. “Kami bersama-sama melakukan pembersihan diri, bersihkan hati dan pikiran, dekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, lakukan yadnya dengan baik, baik secara individu ataupun massal,” ungkap Wabup Sanjaya.
Usai ritual, Wabup Sanjaya beserta peserta penglukatan massal melepas 372 tukik. Dikatakan pelepasan 372 tukik serangkaian peringatan HUT ke-72 RI. Di samping sebagai upaya pelestarian dan pelepasliaran tukik ke habitatnya. Wabup Sanjaya menyerahkan sarin canang sebesar Rp 10 juta kepada panitia penglukatan dan Rp 1,5 juta kepada Tim Konservasi Tukik. Sebelumnya, ketua panitia I Made Astawa mengatakan, Banyu Pinaruh Baruna Astawa di Yeh Gangga sudah diselenggarakan sebanyak 5 kali.
Penglukatan Banyu Pinaruh Baruna Astawa dipuput lima sulinggih yakni Ida Pandita Empu Siwa Putra Sanatana Daksa Manuaba dari Griya Utu Penebel, Ida Pandita Empu Trinata Daksa Manuaba dari Geria Kukuh Kerambitan, Ida Pandita Empu Dwi Darma Daksa Manuaba Geria Mandung Kerambitan, Ida Pandita Empu Sadhu Eka Jaya Parteka Dukuh Prabu dari Geria Gadungan Selemadeg Timur, dan Ida Pandita Empu Siwa Putra Parama Manik Kusuma Manuaba Dari Geria Baturiti Kerambitan. *k21
Wabup Sanjaya mengapresiasi ritual penglukatan massal Banyu Pinaruh Baruna Astawa yang diselenggarakan PDDS. Dikatakan, Banyu Pinaruh bukan hanya sebagai wacana saja di sekolah, namun generasi muda harus memahami makna Saraswati dan Banyu Pinaruh itu sesuai hakikatnya dan menjalankan prakteknya. “Kami bersama-sama melakukan pembersihan diri, bersihkan hati dan pikiran, dekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, lakukan yadnya dengan baik, baik secara individu ataupun massal,” ungkap Wabup Sanjaya.
Usai ritual, Wabup Sanjaya beserta peserta penglukatan massal melepas 372 tukik. Dikatakan pelepasan 372 tukik serangkaian peringatan HUT ke-72 RI. Di samping sebagai upaya pelestarian dan pelepasliaran tukik ke habitatnya. Wabup Sanjaya menyerahkan sarin canang sebesar Rp 10 juta kepada panitia penglukatan dan Rp 1,5 juta kepada Tim Konservasi Tukik. Sebelumnya, ketua panitia I Made Astawa mengatakan, Banyu Pinaruh Baruna Astawa di Yeh Gangga sudah diselenggarakan sebanyak 5 kali.
Penglukatan Banyu Pinaruh Baruna Astawa dipuput lima sulinggih yakni Ida Pandita Empu Siwa Putra Sanatana Daksa Manuaba dari Griya Utu Penebel, Ida Pandita Empu Trinata Daksa Manuaba dari Geria Kukuh Kerambitan, Ida Pandita Empu Dwi Darma Daksa Manuaba Geria Mandung Kerambitan, Ida Pandita Empu Sadhu Eka Jaya Parteka Dukuh Prabu dari Geria Gadungan Selemadeg Timur, dan Ida Pandita Empu Siwa Putra Parama Manik Kusuma Manuaba Dari Geria Baturiti Kerambitan. *k21
1
Komentar