nusabali

Tenaga Fisioterapi Semakin Diperlukan, Jumlah Sumber Daya di Indonesia Masih Kurang

  • www.nusabali.com-tenaga-fisioterapi-semakin-diperlukan-jumlah-sumber-daya-di-indonesia-masih-kurang

DENPASAR, NusaBali.com - Kebutuhan akan tenaga fisioterapi di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pasien yang memerlukan perawatan rehabilitasi. Fisioterapi tidak lagi sekadar terapi pasca cedera, tetapi juga menjadi bagian integral dalam pencegahan dan penanganan berbagai penyakit, khususnya penyakit tidak menular yang kian marak di kalangan lansia. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan tenaga fisioterapis yang memada

Parmono Dwi Putro, Ftr., MM., Ketua Ikatan Fisioterapis Indonesia (IFI), ditemui di sela-sela acara Asia Western Pacific (AWP) Congress 2024 dan Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia (TITAFI) 2024 yang dilangsungkan di Aston Convention Center Denpasar, Jumat (27/9/2024), menyoroti pentingnya fisioterapi dalam sistem kesehatan Indonesia. 

Kongres yang dilangsungkan 26-28 September 2024 ini menjadi ajang pertemuan penting bagi para pendidik, peneliti, klinisi, dan mahasiswa di bidang fisioterapi dari seluruh kawasan Asia Pasifik. "Acara ini diharapkan membawa dampak positif bagi perkembangan profesi fisioterapi di Indonesia serta kawasan Asia Pasifik," ungkap Parmono.

Menurut Parmono, fisioterapi di Indonesia sudah menunjukkan perkembangan yang prospektif. Salah satu pencapaian penting adalah diakuinya fisioterapi sebagai bagian dari first contact di Puskesmas. Ini berarti, fisioterapi tidak hanya menjadi pilihan perawatan lanjutan, tetapi juga terlibat dalam aspek promotif dan preventif, yang merupakan fokus dari program Kementerian Kesehatan.

Meski demikian, Parmono mengakui bahwa masih ada banyak tantangan yang dihadapi, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia. "Fisioterapis Indonesia sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga pelosok-pelosok. Namun, jumlahnya masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang ada," kata Parmono. Hal ini menjadi tantangan besar, mengingat peningkatan jumlah pasien yang memerlukan perawatan rehabilitasi terus meningkat setiap tahunnya.


Komentar