nusabali

Tenaga Fisioterapi Semakin Diperlukan, Jumlah Sumber Daya di Indonesia Masih Kurang

  • www.nusabali.com-tenaga-fisioterapi-semakin-diperlukan-jumlah-sumber-daya-di-indonesia-masih-kurang

DENPASAR, NusaBali.com - Kebutuhan akan tenaga fisioterapi di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pasien yang memerlukan perawatan rehabilitasi. Fisioterapi tidak lagi sekadar terapi pasca cedera, tetapi juga menjadi bagian integral dalam pencegahan dan penanganan berbagai penyakit, khususnya penyakit tidak menular yang kian marak di kalangan lansia. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan tenaga fisioterapis yang memada

Rasio yang Tidak Ideal

Muhammad
Irfan, S.Ft., SKM, M.Fis., Sekretaris Jenderal Ikatan Fisioterapi
Indonesia (IFI), dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Indonesia
masih jauh dari rasio ideal antara fisioterapis dan pasien. "Saat ini,
di Indonesia, satu fisioterapis harus menangani sekitar 13.000 orang,
sedangkan di negara lain, satu fisioterapis menangani 4.000 orang,"
jelas Irfan. Rasio ini menunjukkan bahwa Indonesia masih sangat
kekurangan tenaga fisioterapi.

Irfan
juga menambahkan bahwa idealnya, satu fisioterapis menangani 10 pasien
per hari. Namun, di beberapa rumah sakit di Indonesia, seorang
fisioterapis bisa menangani hingga 40 pasien per hari. "Kondisi ini jauh
dari ideal dan berpengaruh pada kualitas layanan yang diberikan.
Meskipun begitu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan yang
ada," ujar Irfan.

Perkembangan
teknologi di bidang fisioterapi juga menjadi sorotan dalam acara AWP
Congress 2024. Sejumlah perusahaan dari berbagai negara memamerkan
alat-alat canggih yang dapat mempercepat proses pemulihan pasien.
"Teknologi ini memungkinkan pasien pulih lebih cepat dibandingkan dengan
metode konvensional," kata Irfan.

Namun,
meskipun teknologi sudah sangat maju, penggunaannya di Indonesia masih
terbatas. Banyak rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan belum
sepenuhnya mengikuti perkembangan teknologi terbaru. 

Irfan
menjelaskan bahwa pameran seperti ini bertujuan untuk memperkenalkan
teknologi fisioterapi terbaru kepada pengambil kebijakan, rumah sakit,
dan masyarakat luas. "Dengan adanya pameran ini, kita harapkan teknologi
ini bisa lebih cepat diadopsi di Indonesia," tambahnya.

Fisioterapi
memainkan peran penting dalam sistem kesehatan Indonesia, terutama
dalam penanganan penyakit tidak menular yang kini mendominasi pelayanan
kesehatan di tanah air. Namun, keterbatasan jumlah fisioterapis menjadi
tantangan besar yang harus segera diatasi. 

Dengan
semakin berkembangnya teknologi dan perhatian yang lebih besar dari
pemerintah, diharapkan kebutuhan akan layanan fisioterapi yang
berkualitas dapat segera terpenuhi. Pemerataan tenaga fisioterapis dan
adopsi teknologi baru menjadi kunci untuk menghadirkan layanan kesehatan
yang lebih baik di Indonesia.


Komentar