Ikut Secaba, Joni ‘Pemanjat Tiang Bendera’ Jadi Contoh
DENPASAR, NusaBali - Yohanes Ande Kalla alias Joni yang viral karena aksinya memanjat tiang bendera saat apel HUT ke-73 Kemerdekaan RI tahun 2018 lalu dijadikan contoh sebagai pribadi yang pantang menyerah dan memiliki rasa bela negara oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni saat Pembukaan Program Studi Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD TA 2024 yang digelar di Lapangan Wira Yudha Bhakti Rindam IX/Udayana di Tabanan, Jumat (27/9).
Kala itu Joni nekat bertaruh nyawa memanjat tiang bendera demi merah putih berkibar di angkasa.
Aksi heroiknya kala itu viral di jagat maya hingga membuatnya dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan di Jakarta. Joni yang waktu itu masih duduk di bangku SMP mengutarakan cita-citanya untuk menjadi prajurit TNI. Setelah tamat dari SMA Negeri 1 Atambua, Nusa tenggara Timur, Joni langsung ikut tes. Sayangnya dia tidak lolos karena tinggi badannya tidak memenuhi standar.
Kini Joni ikut tes lagi melalui jalur keahlian khusus. Dia pun dinyatakan lolos dan berhak untuk mengikuti pendidikan Bintara. "Ya betul, jadi Joni kemarin saat seleksi digabungkan dengan seleksi Bintara Keahlian di Bandung. Bayangkan anak muda kita ini tinggal di daerah pelosok, belum pernah mendapat pelatihan bela negara, tapi dengan spontanitasnya dia tidak rela bendera merah putih tidak berkibar. Saat putus tali, dia dengan spontan langsung panjat tiang bendera tanpa instruksi," ungkap Mayjen Zamroni.
Menurut Pangdam, di dalam jiwa Joni sudah tumbuh semangat patriotisme dan nasionalisme. Potensi yang muncul dalam dirinya dapat disalurkan saat menjadi TNI sesuai cita-citanya, dengan harapan dapat menginspirasi jiwa patriotisme dan nasionalismenya kepada generasi muda. "Perjalanan panjang saat mengikuti seleksi menjadi tumpuan harapan orang tua dan kampung halaman. Oleh karena itu, jangan pernah sia-siakan harapan mereka. Selama mengikuti pendidikan para Bintara Siswa harus patuh dan taat kepada perintah lembaga dan pelatih," pesan Pangdam untuk Joni dan 218 Bintara siswa lainnya.
Joni dan ratusan Bintara Siswa ini akan mengikuti pendididikan selama 15 minggu untuk membentuk mental kejuangan dan keterampilan guna menjadi patriot dan benteng NKRI. Pangdam berpesan agar ikuti pendidikan dengan penuh semangat, sehingga saat pelantikan nanti sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan mental kejuangan yang tangguh.
"Prajurit itu rela mati untuk bangsa dan negara, apakah kalian rela mati untuk bangsa dan negara? Apakah kalian siap untuk mengorbankan jiwa dan ragamu? Apakah kalian siap ditempatkan di mana saja di seluruh penjuru tanah air? Saya catat dan kita semua ingat janji kalian ini. Janji itu tanamkan ke dalam diri kalian," tegas Mayjen Zamroni.
Kepada para Bintara Siswa, Pangdam berpesan agar segera menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lembaga pendidikan. Laksanakan setiap kegiatan dengan penuh keseriusan, disiplin, dan loyalitas yang tinggi. Manfaatkan waktu untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan, agar siap menghadapi tantangan tugas yang ke depan akan semakin kompleks. "Jadilah prajurit sejati dan prajurit yang dicintai oleh rakyat. Selamat berlatih, selamat berjuang, fokuskan tujuanmu untuk menjadi prajurit TNI yang handal, niatkan dirimu untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Ingat, kontrakmu adalah menjadi prajurit yang taruhannya adalah jiwa dan raga, demi kehormatan dan kebanggaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Pangdam.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan pembukaan pendidikan Secaba TNI AD ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk TNI yang profesional dan tangguh dalam menghadapi tantangan tugas di masa depan.
"Pendidikan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan taktis para prajurit, tetapi juga untuk membentuk karakter kepemimpinan sebagai Bintara yang kuat, disiplin, serta loyalitas yang tinggi kepada TNI AD dan NKRI," ujarnya. 7 pol
1
Komentar